Fosil Anggur 19 Juta Tahun Lalu Ditemukan, Begini Wujudnya

Estimated read time 2 min read

BOGOTÀ – Nama anggur ini berasal dari asteroid yang memusnahkan dinosaurus 66 juta tahun lalu.

Para ilmuwan telah menemukan fosil biji anggur di Kolombia, Panama, dan Peru yang berusia antara 60 dan 19 juta tahun, salah satunya merupakan contoh anggur tertua yang ditemukan di Belahan Bumi Barat.

Para peneliti percaya bahwa perubahan lingkungan setelah kepunahan Kapur-Paleogen mungkin menyebabkan diversifikasi anggur.

Benih fosil tertua dari keluarga anggur ditemukan di India dan berusia 66 juta tahun, dampak Chicxulub yang memusnahkan dinosaurus non-burung dan 76 persen seluruh spesies di planet ini. Peristiwa ini tampaknya berdampak besar pada garis keturunan anggur.

“Kami selalu memikirkan hewan, dinosaurus, karena merekalah yang paling terkena dampaknya,” kata penulis utama Fabiani Herrera, asisten kurator paleobotani di Field Museum di Chicago, dalam sebuah pernyataan kepada IFL Science.

“Namun peristiwa kepunahan juga berdampak besar terhadap vegetasi. Hutan ditata kembali dengan mengubah komposisi vegetasi.”

“Ini adalah anggur tertua yang ditemukan di belahan dunia ini dan beberapa juta tahun lebih muda dibandingkan anggur tertua yang ditemukan di belahan dunia lain,” tambah Herrera.

“Penemuan ini penting karena menunjukkan bahwa setelah kematian dinosaurus, anggur mulai menyebar ke seluruh dunia.”

Penemuan ini menunjukkan bahwa asteroid yang menghantam Bumi 66 juta tahun yang lalu mempunyai dampak yang mendalam dan bertahan lama terhadap planet kita, tidak hanya memusnahkan dinosaurus, namun juga membuka jalan bagi munculnya spesies rempah-rempah baru. Anggur adalah apa yang kita nikmati hari ini.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours