Fuad Bawazier hingga Condro Kirono Jadi Komisaris BUMN, Ini Penjelasan Stafsus Erick

Estimated read time 2 min read

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Staf Khusus Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Arya Mahendra Sinulingga mengatakan pengangkatan komisaris BUMN telah lolos uji kemampuan dan kepatutan. Arya mengatakan, nama-nama seperti Fuad Bawazier yang ditunjuk sebagai Komisaris Utama MIND ID, dan Condro Kiron sebagai Komisaris Pertamina merupakan sosok kompeten yang dibutuhkan di BUMN.

“Siapa yang berani mempertanyakan kemampuan Pak Fuad Bawazier, pengamat mana yang mempertanyakan kemampuannya dalam mengawal ini,” kata Arya di kantor Kementerian BUMN di Jakarta, Rabu (12/06/2024).

Arya mengatakan Fuad memiliki pengalaman panjang di bidang keuangan. Tak hanya menjabat Dirjen Pajak, Arya mengatakan Fuad juga merupakan mantan Menteri Keuangan pada masa pemerintahan Soeharto.

Jadi kemampuannya sudah mumpuni. Kalau ada yang bertanya berarti belum kenal Fuad Bawazier, kita hanya bisa belajar dari dia, kata pria kelahiran Sumut itu.

Begitu pula dengan Condro Kirono. Arya mengatakan, pria yang pernah menjabat Kepala Analis Kebijakan di Biro Pengawasan Keamanan (Baharkam) Polri itu adalah sosok yang dibutuhkan Pertamina. Arya meyakini kehadiran Condro akan semakin memperkuat fungsi pengawasan Dewan Komisaris dalam aspek hukum.

Kebijakan Pertamina membutuhkan orang-orang yang berpengalaman dalam penegakan hukum karena kami ingin melindungi BUMN dari segi kepatuhan dan pengawasan, lanjut Arya.

Sarjana Teknik Institut Teknologi Bandung (ITB) ini berharap masyarakat bisa melihat prestasi yang diraih komisaris baru. Arya memastikan pemilihan komisaris dilakukan melalui berbagai tahapan yang disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing BUMN.

“Tadi ada kontroversi saat Pak Ahok (Basuki Tjahaja Purnama) diangkat jadi Komisaris Utama Pertamina, tapi terbukti ‘keren’ di Pertamina, semua orang mengakuinya. Artinya Anda belum curiga. Lanjut Arya.

Berbeda dengan komisaris independen, lanjut Arya, jabatan komisaris mewakili kepentingan pemegang saham, dalam hal ini Kementerian BUMN. Arya mengatakan Kementerian BUMN sangat menginginkan orang-orang yang mempunyai visi dan misi yang sama untuk memajukan BUMN.

“Komisaris dan komisaris diawasi oleh perwakilan Kementerian BUMN. Kementerian BUMN mempunyai arahan sesuai arahan pemerintah, wajar jika komisaris mencari seseorang untuk melakukan pengawasan sesuai kebijakan tersebut,” kata Arya.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours