G20 Gagal Sepakati Pungutan Pajak 3.000 Miliarder Global, Nilainya Tembus Rp4.000 Triliun

Estimated read time 2 min read

JAKARTA – Negara-negara G20 belum sepakat soal pajak bagi orang-orang terkaya di dunia. Pada pertemuan para menteri keuangan di Brazil, Amerika Serikat (AS) melancarkan kampanye menentang pemotongan pajak bagi 3.000 miliarder.

Namun, mereka berjanji untuk memperkenalkan pajak progresif bagi masyarakat super kaya pada pertemuan di Rio de Janeiro, Politico melaporkan, untuk memulai pembicaraan tentang perpajakan yang adil dan progresif, menurut teks tersebut, termasuk bagi masyarakat sangat kaya. Pernyataan bersama tersebut dilansir Politico.

Pernyataan tersebut akan segera diterbitkan dan bukan merupakan pernyataan dukungan terhadap pajak sebesar 2% terhadap 3.000 miliarder terkaya di dunia, seperti yang diharapkan oleh Brasil, yang saat ini menjabat sebagai presiden G20.

Ekonom Perancis Gabriel Zucman, penasihat G20 bidang perpajakan, mengungkapkan bahwa pajak akan menghasilkan $250 miliar per tahun, atau sekitar Rp4.000 triliun di seluruh dunia.

“Lebih banyak orang yang menguasai sumber daya dibandingkan negara mana pun di dunia,” kata Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva kepada Rusia, Senin (29/7/2024).

“Pajak terhadap miliarder dapat membiayai perjuangan melawan kelaparan dunia,” kata Menteri Keuangan Brasil Fernando Haddad, sebelum memperingatkan bahwa sistem perpajakan seperti itu tidak akan tercipta dalam semalam karena akan menjadi mekanisme yang sangat kompleks.

Jelas terlihat dalam pertemuan tersebut bahwa banyak negara G20 tidak mendukung langkah tersebut.

Menteri Keuangan AS Janet Yellen mengatakan pada konferensi pers, “Kami tidak melihat adanya kebutuhan dan kami tidak merasa perlu untuk mencoba menegosiasikan perjanjian global mengenai pajak para miliarder.” “Kami pikir semua negara harus memastikan sistem perpajakan mereka adil dan progresif.”

Jerman menentang pajak tersebut, bersama dengan Amerika Serikat, Prancis, Spanyol, Afrika Selatan, Kolombia, dan Uni Afrika.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours