Gagal Gaet VW, Renault Gandeng Perusahaan China Ciptakan Mobil Listrik Murah

Estimated read time 2 min read

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Perusahaan mobil asal Prancis, Renault, berkolaborasi dengan perusahaan otomotif asal China untuk mengembangkan mobil listrik murah Twingo EV terbaru. Kepala eksekutif Renault Luca de Meo hanya mengatakan bahwa perusahaannya berkolaborasi dengan perusahaan China, tanpa menyebutkan namanya, setelah pembicaraan dengan Volkswagen gagal.

Menurut Automotive News, perjanjian antara perusahaan China dan Renault mencakup divisi kelistrikan yang rekayasanya akan dilakukan di Eropa. Selain itu, produksi mobil budget yang dibanderol kurang dari 20 ribu euro (Rs 352 juta/Rs 17.630 per euro) ini juga akan dilakukan di Eropa. Pabrik baterai juga disebutkan akan berlokasi di Slovenia, di tempat yang sama dengan Renault Twingo.

Renault juga menegaskan bahwa pengumuman mitra baru China tersebut tidak ada hubungannya dengan pembicaraan yang dilakukan dengan Grup Volkswagen.

Dikutip dari Carsales.com, keputusan Renault berkolaborasi dengan perusahaan asal China ini dinilai kontroversial dan ironis. Pasalnya, mantan bos Renault, Luca de Meo, mendorong produsen mobil Eropa untuk membentuk konglomerat ala Airbus. Konglomerat tersebut diyakini menjadi cara paling efektif untuk melawan semakin populernya mobil listrik murah China di Eropa.

“Pengembangan mobil tersebut akan dilakukan bersama mitra Tiongkok untuk mempercepat waktu dan biaya pengembangan,” kata juru bicara kepada AN.

Renault sebelumnya mengatakan Twingo EV akan lebih irit 10 kWh/100 km. Kendaraan ini juga dirancang untuk menghasilkan emisi CO2 hingga 75% lebih sedikit sepanjang masa pakainya dibandingkan kendaraan listrik mana pun yang dijual pada tahun 2023.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours