Gandeng Jepang, Pupuk Indonesia Kembangkan Amonia Hijau Hybrid

Estimated read time 2 min read

JAKARTA – PT Pupuk Indonesia (Persero) berencana mengembangkan proyek amonia hijau hibrida pertama di dunia. Untuk mewujudkan hal tersebut, perseroan menggandeng dua korporasi asal Jepang, yakni ITOCHU Corporation (ITOCHU) dan Toyo Engineering Corporation (TOYO).

Kerja sama strategis ini ditandai dengan penandatanganan perjanjian kerja sama pembangunan/Joint Development Agreement (JDA) bernama Green Ammonia Initiative of Aceh (GAIA Project) yang dilaksanakan langsung oleh Direktur Utama ‘Pupuk Indonesia, Rahmad Pribadi bersama Presiden. dan COO ITOCHU, Keita Ishii serta Presiden dan CEO TOYO, Eiji Hosoi.

Rahmad menjelaskan, Proyek GAIA akan menjadi langkah penting untuk mendorong pengembangan amonia hijau yang dinilai dapat berdampak pada perekonomian nasional. Pupuk Indonesia akan memproduksi amonia hijau menggunakan pabrik amonia yang teknologi prosesnya dirancang dan dibangun oleh TOYO pada tahun 2000an.

Amoniak hijau ini kemudian dikirim ke ITOCHU sebagai bahan baku bahan bakar laut, sehingga membentuk rantai nilai yang komprehensif, dan juga menjadi yang pertama di Indonesia dan dunia, jelasnya dalam keterangan pers yang diterima SINDOnews, Rabu. (21). /8/2024).

Baca juga: Distributor Pupuk Indonesia ke-202: Tingkatkan Penyerapan Pupuk Subsidi

Produksi amonia hijau akan dilakukan di pabrik pupuk PIM-2 milik Pupuk Iskandar Muda yang berlokasi di Kawasan Ekonomi Khusus Arun Lhokseumawe (KEK), Aceh. Produksinya akan menggunakan teknologi elektrolisis untuk memperoleh unsur hidrogen dari senyawa air dengan sumber energi proses elektrolisis air berasal dari sumber energi terbarukan. Hidrogen yang dihasilkan dalam proses ini kemudian direaksikan dengan nitrogen menjadi amonia. Proses ini tidak menghasilkan jejak karbon, sehingga disebut juga amonia hijau.

Nantinya, inisiatif ini juga akan diperluas ke pabrik amoniak lainnya di bawah Grup Pupuk Indonesia serta pabrik amoniak di negara lain di masa depan. Proyek GAIA sendiri dipilih oleh Kementerian Ekonomi, Perdagangan dan Industri Jepang (METI) sebagai salah satu proyek dalam Subsidi Biaya Bisnis Co-Creation Global Berorientasi Masa Depan Selatan. Program ini memberikan hibah untuk 13 proyek berorientasi masa depan di ASEAN.

Baca juga: Komitmen Lindungi Pekerja, Pupuk Kaltim Raih Penghargaan Paritrana 2024 Tingkat Provinsi

Tahap awal pengembangan yaitu GAIA Front End Engineering Design Project akan dimulai pada Agustus 2024. Pada saat yang sama, Pupuk Indonesia, ITOCHU, dan TOYO akan membentuk perusahaan patungan dengan keputusan investasi akhir diharapkan dapat dicapai pada tahun tersebut. paruh pertama tahun 2025 dan target operasi komersial pada tahun 2027.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours