Gandeng Yayasan SEP dan RMI NU, Danone Indonesia Luncurkan Program Sekolah Bisnis Pesantren

Estimated read time 4 min read

BOGOR – Danone Indonesia menggandeng Yayasan Pondok Pesantren Synergy Ecosystem (SEP) dan bekerja sama dengan Rabithah Ma’ahid Islamiyah Nahdlatul Ulama (RMI NU) Kabupaten Bogor meluncurkan Program Sekolah Bisnis Pesantren (SBP) yang bertujuan untuk meningkatkan perekonomian kemerdekaan. pesantren dan menjangkau 26.000 santri.

Acara yang berlangsung di Pondok Pesantren Al-Kaukab, Bogor, Jawa Barat (Jabar) ini dihadiri secara langsung oleh 60 perwakilan pengurus pesantren se-Bogor, Cianjur, Sukabumi, dan peserta daring dari berbagai daerah lainnya. wilayah.

Selain Ketua Persatuan Ekonomi Pondok Pesantren atau SEP Foundation Ustaz Ahmad Tazakka Bonanza dan Ketua RMI Kabupaten Bogor KH Abdul Basyit Mahfuf, turut serta dalam acara tersebut Direktur Departemen Pendidikan Pemuda dan Dewan Islam. . Sekolah Pemahaman Umum Pendidikan Islam Departemen Agama Basnang Said, Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Bogor KH Aim Zaimudin dan Kustodian PPTQ Al Kaukab KH Khoirul Huda Basyir.

Direktur Departemen Pendidikan Usia Dini dan Pesantren Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama (Kemenag), Basnang Said mengatakan, pesantren sejak lama merupakan lembaga pendidikan berbasis agama yang berperan penting dalam pembangunan sekolah. . sumber daya manusia. .

Namun saat ini pesantren terus berkembang dan terus menambah kekuatan kelembagaan, salah satunya terkait ekonomi dan bisnis, kata Basnang Said dalam keterangan resminya, Jumat (23/8/2024).

Said mengatakan, program SBP dirancang untuk membantu pesantren meningkatkan pengetahuan ekonominya melalui pelatihan dan pemberdayaan yang melibatkan dan fokus pada pengurus pesantren, santri dan masyarakat sekitar pesantren.

Menurut Said, pada tahun 2019 hingga 2024, jumlah asrama umat Islam akan bertambah dari 29.000 menjadi 41.000 umat Islam atau sebanyak 11.000 umat Islam. Salah satu fungsi penting pesantren adalah memberdayakan masyarakat.

“Apa yang dimulai pada hari ini merupakan bagian dari upaya jangka panjang yang dilakukan pesantren. Oleh karena itu, kami mendukung penuh kemandirian pesantren dan kerja sama antara Persatuan Ekonomi Pesantren dan Danone Indonesia dalam memperkenalkan Sekolah Bisnis Pesantren. ,” jelas Basnang.

Direktur Pembangunan Berkelanjutan Danone Indonesia, Karyanto Wibowo mengatakan pihaknya sangat bangga dapat bekerja sama dengan Yayasan Sinergi Ekosistem Pesantren dan Rabithah Ma’ahid Islamiyah Nahdlatul Ulama (RMI NU) Kabupaten Bogor dalam mewujudkan rencana tersebut.

“Kami berharap Program Sekolah Bisnis Pesantren dapat mendorong inovasi dan jiwa kewirausahaan di kalangan pesantren agar mandiri sekaligus mampu meningkatkan daya saing sumber daya manusia di lingkungan pesantren,” ujarnya.

Menurut Karyanto, dukungan tersebut sejalan dengan komitmen Danone Impact Journey yang menempatkan pengembangan karyawan sebagai salah satu pilar utama rencana keberlanjutan perusahaan.

Kurator PPTQ Al Kaukab KH Khoirul Huda Basyir menyampaikan apresiasinya atas terjalinnya program ini. Sebab menurutnya, pihaknya sejak awal mengedepankan independensi pemerintahan, hingga penguatan perekonomian dan dunia usaha.

“Atas dorongan para guru kami, pesantren memiliki tiga fungsi, pertama sebagai pusat pendidikan, kedua sebagai pusat dakwah, dan ketiga sebagai pengembangan masyarakat,” jelasnya.

Namun untuk memajukan masyarakat, kita sebagai pesantren harus mandiri dan mandiri untuk mengajak saudara-saudara kita mandiri, kata Khoirul.

Ketua RMI NU Kabupaten Bogor KH Abdul Basyit Mahfuf menambahkan, pihaknya melihat aktivitas dan fungsi pesantren dahulu dan sekarang sudah mengalami perubahan.

Dulu, kata dia, pesantren ikut membantu melahirkan kartu unggul di bidang agama, sains, dan sains. Namun belakangan ini mereka meminta kami untuk tetap bekerja di bidang ekonomi, sehingga kontribusi akomodasi syariah tidak lepas dari kegiatan ekonomi.

Untuk itu, lanjut Mahfuf, kelompoknya memikirkan bagaimana membantu upaya rekan-rekan Muslimnya untuk mandiri dan memiliki keunggulan ekonomi. Salah satunya adalah Sekolah Bisnis Pondok Pesantren

“Terima kasih kepada Danone Indonesia dan Persatuan Ekonomi Pesantren yang telah meluncurkan program ini. Kerja sama ini merupakan kerja sama kedua kami dengan Danone Indonesia, dimana sebelumnya kami bekerja sama menyediakan sumur bor dan saluran pembuangan MCK ke sembilan pesantren di Kabupaten Bogor, jelasnya.

Ustaz Ahmad Tazakka Bonanza dari Persatuan Ekonomi Pondok Pesantren atau Yayasan Sinergi Ekosistem Pondok Pesantren menekankan pentingnya kemitraan ini.

Insya Allah proyek ini akan melibatkan sekitar 160 pesantren, jumlah santri yang terdampak program ini kurang lebih 26.000 santri menurut data kami yang tersebar di Jawa Barat, Yogyakarta, Jawa Tengah, dan Jawa Timur serta salah satunya Standar tinggi dari program ini adalah “bantuan berkelanjutan tiga tahun”, jelasnya.

Adanya Program SBP diharapkan mampu mendorong kemandirian ekonomi pesantren melalui inisiasi usaha pesantren, kesejahteraan santri melalui wirausaha dan dampak ekonomi hijau terhadap masyarakat sekitar.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours