Ganggu Mental Anak, Eropa Memperketat Penggunaan HP di Sekolah

Estimated read time 2 min read

MILAN – Negara-negara Eropa semakin khawatir dengan penggunaan ponsel, media sosial, dan bentuk komunikasi digital lainnya yang berlebihan oleh generasi muda, dan beberapa negara sudah mulai melarang atau membatasi penggunaannya di sekolah.

Penelitian terbaru menunjukkan adanya hubungan yang mengkhawatirkan antara terlalu banyak waktu menatap layar dan dampak negatif terhadap kesehatan mental dan prestasi akademis anak-anak dan remaja.

Misalnya, menurut Daily Mail, sebuah penelitian yang dilakukan oleh Organisasi untuk Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan (OECD) merekomendasikan penggunaan telepon seluler secara terbatas dan bertanggung jawab di sekolah.

Pada bulan Juli, setelah terpilih kembali sebagai presiden Komisi Eropa, Ursula von der Leyen berjanji untuk mengatasi kecanduan media sosial dan penindasan online, dengan alasan kekhawatiran yang meluas mengenai dampak negatifnya terhadap kesehatan mental dan kesejahteraan.

“Kami telah melihat semakin banyak laporan mengenai apa yang oleh sebagian orang disebut sebagai krisis kesehatan mental. Kami akan meluncurkan penyelidikan pertama di Eropa mengenai dampak media sosial terhadap kesejahteraan generasi muda. Kami berhutang budi kepada mereka,” von. kata der Leyen.

Meskipun UE semakin sadar akan dampak negatif penggunaan jejaring sosial dan telepon seluler oleh kaum muda, belum ada undang-undang di tingkat UE yang dapat mengatasi masalah ini.

Di sisi lain, peraturan berbeda-beda di setiap negara.

Beberapa negara Eropa sedang mempertimbangkan atau telah melarang penggunaan ponsel di sekolah atau membatasi penggunaannya selama jam sekolah.

Belanda telah melarang penggunaan ponsel di sekolah-sekolah di seluruh negeri.

Rencana untuk melarang penggunaan ponsel sepanjang hari sedang diuji di 180 sekolah menengah Perancis yang dihadiri oleh siswa berusia 11 hingga 15 tahun.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours