Gara-gara Emisi, Motor Bebek Terlaris di Dunia Ini Disuntik Mati

Estimated read time 3 min read

JAKARTA – Honda, raksasa otomotif asal Jepang bersiap memasuki era kendaraan full listrik. Komitmen ini didasarkan pada jadwal yang diumumkan perusahaan secara publik. Namun, langkah besar ini harus mengorbankan salah satu produk paling ikonik dan terlaris di dunia: Honda Super Cub 50.

Keputusan menghentikan produksi Super Cub 50 pada tahun 2025 mengejutkan banyak pihak, mengingat popularitas dan sejarah panjang motor legendaris tersebut. Meski demikian, Honda punya alasan kuat di balik keputusan tersebut.

Salah satu faktor utama yang menghambat produksi Super Cub 50 adalah undang-undang emisi yang ketat di Jepang. Pemerintah daerah berencana melarang kendaraan bermotor dengan kapasitas mesin 50 cc atau kurang karena dianggap memiliki catalytic converter yang secara teknis kurang baik.

Selain itu, ketersediaan sepeda motor listrik berukuran kecil juga menjadi ancaman serius bagi penjualan Super Cub 50.

Data penjualan tahun lalu menunjukkan penurunan tajam, hanya sebesar 92.824 unit, jauh dari puncaknya pada 1982 yang mencapai 2,78 juta unit setahun.

Tren ini mencerminkan perubahan preferensi konsumen terhadap kendaraan yang lebih ramah lingkungan.

Meski dikenal sebagai pemain utama di pasar sepeda motor berkapasitas mesin kecil, dengan pangsa pasar lebih dari 80 persen, Honda harus menghadapi kenyataan pahit bahwa regulasi emisi yang ketat membuat pembuatan Super Cub 50 tak lagi menguntungkan. . .

Pemerintah Jepang telah memberlakukan undang-undang emisi baru yang memaksa produsen untuk menjual sepeda motor kecil dengan harga mesin 125 cc atau lebih. Mereka memaksa produsen untuk menjual sepeda motor bermesin kecil dengan harga 200.000-300.000 yen (Rp 20,5 juta – 30,8 juta) dengan harga yang sama dengan sepeda motor bermesin 125 cc atau lebih.

Hal ini membuat Honda merasa Super Cub 50 akan mampu bersaing di pasar. Bahkan, motor bebek legendaris ini telah terjual lebih dari 110 juta unit sejak diperkenalkan sehingga menjadikannya sepeda motor terlaris di dunia.

Saat ini Honda Jepang masih menjual beragam moped di bawah 50cc, antara lain skutik Super Cub, Cross Cub, Benly, dan CRF50F yang ditujukan untuk kalangan muda. Namun terhentinya produksi Super Cub 50 menandai berakhirnya era sepeda motor legendaris tersebut.

Meski demikian, Honda belum sepenuhnya menghilangkan nama Super Cub. Versi dengan kapasitas mesin lebih besar, seperti C125, kemungkinan besar masih akan ditawarkan kepada pelanggan.

Langkah ini menunjukkan komitmen Honda untuk terus menghadirkan produk berkualitas, sekaligus beradaptasi dengan perubahan tren dan regulasi di industri otomotif.

Keputusan Honda menghentikan produksi Super Cub 50 merupakan langkah berani dan strategis untuk menghadapi masa depan kendaraan listrik.

Meski harus mengorbankan salah satu produk terlarisnya, Honda menunjukkan keseriusannya dalam mengembangkan teknologi ramah lingkungan dan memenuhi kebutuhan konsumen yang semakin sadar akan isu keberlanjutan.

Masa depan Honda di industri otomotif akan ditentukan oleh kemampuannya untuk terus berinovasi dan berinovasi. Dengan fokus pada pengembangan kendaraan listrik, Honda berharap dapat mempertahankan posisinya sebagai pemimpin pasar dan memberikan kontribusi positif terhadap lingkungan.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours