Garuda Indonesia raih peringkat IdBB dari Pefindo berkat bisnis stabil

Estimated read time 2 min read

Jakarta (Antara) – PT Garuda Indonesia mendapat peringkat IdBBB dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) yang memberikan eksposur jangka panjang terhadap surat utang yang diatur untuk menstabilkan perusahaan dalam memenuhi kewajiban keuangan jangka panjang.

Hasil pemeringkatan tersebut menunjukkan bahwa Garuda Indonesia memiliki prospek berkelanjutan dan kapasitas yang memadai untuk memenuhi komitmen jangka panjang, kata Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra dalam keterangannya di Jakarta, Kamis.

Pemeringkatan Garuda Indonesia terhadap Pefindo didasarkan pada data dan informasi perusahaan, serta laporan keuangan per 31 Maret 2024 yang belum diaudit dan laporan keuangan per 31 Desember 2023 yang sudah diaudit, kata Irfan.

Pemeringkatan tersebut didasarkan pada penilaian menteri dalam Peraturan BUMN Nomor PER-2/MBU/03/2023 “Pedoman Tata Kelola dan Pedoman BUMN Critical”.

Peringkat tersebut didasarkan pada tinjauan keuangan dan kinerja perusahaan, kata Irfan.

Penilaian tersebut juga mencakup upaya perusahaan dalam memitigasi risiko akibat fluktuasi harga bahan bakar atau kejadian tak terduga seperti epidemi dan serangan teroris.

Pencapaian peringkat tersebut mencerminkan upaya berkelanjutan perseroan dalam merealisasikan rencana restrukturisasi, ujarnya.

Menurutnya, pencapaian tersebut menunjukkan bahwa Garuda Indonesia merupakan emiten yang sehat dan berkomitmen tinggi dalam meningkatkan prospek bisnis dan terus memenuhi kewajibannya. Dalam hal ini ia memenuhi janjinya kepada seluruh kreditur.

Kesehatan Garuda Indonesia tidak hanya mempengaruhi kelangsungan usaha perseroan, tetapi juga menentukan kredibilitas Garuda di mata masyarakat, khususnya kreditur yang mendukung proses restrukturisasi perseroan, tambah Irfan.

Penjelasan BUMN berdasarkan Pasal 81 Peraturan Menteri. PER-2/MBU/03/2023; Peringkat IdBBB yang diraih Garuda Indonesia menegaskan perusahaan yang dipimpinnya masuk dalam kategori emiten sehat.

Sementara itu, pendapatan operasional grup pada kuartal I tahun ini sebesar US$711,98 juta yang merupakan hasil inisiatif strategis yang dilakukan Garuda Indonesia, atau meningkat 18,07 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Pendapatan berbagai lini, termasuk penerbangan berjadwal, juga meningkat 18,19 persen menjadi US$ 599,01 juta. Penerbangan tidak berjadwal tumbuh 53,57 persen menjadi 19,67 juta, sedangkan pendapatan lain-lain tumbuh 11,92 persen. Persentasenya 92,28 juta dollar AS.

“Pada tahun 2023, fundamental kinerja Garuda Indonesia menunjukkan tren positif seiring dengan komitmen perseroan dalam melaksanakan inisiatif tindakan korektif yang telah menghasilkan beberapa pencapaian signifikan,” ujarnya.

Berhasil membukukan keuntungan sebesar USD 251,99 juta dan mampu melunasi hutang hingga Rp 255 juta.

Garuda Indonesia berhasil mengoptimalkan strategi pertumbuhan ekuitas perseroan dan membentuk sinking fund yang berdampak positif pada posisi ekuitas perseroan.

“Dengan berbagai inisiatif kinerja perusahaan yang berkelanjutan, basis bisnis yang efisien, menguntungkan, dan memberikan layanan lengkap, serta prospek industri penerbangan kembali ke kondisi sebelum pandemi, kami yakin upaya pemulihan perusahaan akan berada pada jalurnya. memperkuat peningkatan kinerja,” kata Irfan.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours