Gaza Hancur Lebur, Negara Mayoritas Muslim Ini Beli Satelit Mata-mata Israel Rp16 Triliun

Estimated read time 2 min read

GAZA – Kerajaan Maroko, negara berpenduduk mayoritas Muslim, bersiap membeli satelit mata-mata dari Israel Aerospace Industries (IAI) senilai $1 miliar (lebih dari Rp 16 triliun).

Kemarin, media lokal di Kerajaan mengumumkan kesepakatan untuk membeli satelit tersebut, ketika Jalur Gaza di Palestina sedang dihancurkan oleh serangan pasukan Zionis Israel.

Laporan tersebut muncul sehari setelah perusahaan Israel mengumumkan telah menandatangani kesepakatan senilai $1 miliar untuk melakukan outsourcing salah satu sistemnya kepada “pihak ketiga” yang tidak ditentukan, dengan perkiraan tanggal penyelesaian pada tahun 2029.

Perusahaan yang membuat sistem pertahanan dan drone yang digunakan oleh tentara Israel sebagai bagian dari perang di Jalur Gaza, mengatakan dalam sebuah pernyataan kepada pemerintah Israel bahwa operasi tersebut direncanakan selama lima tahun.

Situs berita Maroko; Le Desk dan Le360, mengutip sumber Israel di Rabat, mengatakan kontrak tersebut akan membuat perusahaan mengakuisisi 13 satelit mata-mata OPEC, yang akan menggantikan dua satelit yang dibangun oleh Airbus dan Thales.

Kepala misi Israel di Rabat dan Kementerian Luar Negeri Maroko tidak menanggapi permintaan informasi dari Reuters pada Jumat (12/7/2024).

Pada tahun 2021, Israel dan Maroko akan menandatangani perjanjian pertahanan yang mencakup pendidikan, kerja sama industri, dan pengadaan militer.

Perusahaan Industri Pertanian Israel mengumumkan kepada Bursa Efek Tel Aviv pada hari Selasa bahwa mereka telah menandatangani kontrak lima tahun dengan negara yang mereka anggap sebagai “pihak ketiga” untuk memasok peralatan militer senilai $1 miliar.

Media Israel; Idiot Ahronoth melaporkan pada hari Selasa bahwa Ketua Perusahaan Industri Dirgantara Israel, mantan Menteri Keamanan dan mantan ketua Partai Buruh, Amir Peretz, berada di Maroko dan memperkirakan penandatanganan tersebut. perjanjian

Surat kabar tersebut juga mengutip sumber yang mengatakan, “Permintaan global untuk semua jenis peralatan militer dan semua perusahaan berada pada titik tertinggi sepanjang masa.”

“Kita sedang membicarakan perlombaan senjata Barat melawan ancaman kejahatan.” Ini adalah peluang emas bagi industri militer Israel, karena peralatan dan teknologi mereka telah efektif di medan perang – perang Gaza,” lanjut laporan itu.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours