GEA Medical dan Mandaya Royal Hospital edukasi kesehatan mandiri

Estimated read time 2 min read

Jakarta dlbrw.com – Distributor alat kesehatan GEA Medical bermitra dengan Rumah Sakit Royal Mandaya meluncurkan kampanye pendidikan kesehatan swasta yang bertujuan untuk pencegahan penyakit.

Direktur Utama RS Mandaya Dr. Dalam siaran persnya di Jakarta, Jumat, Ben mengatakan kampanye tersebut bertujuan untuk mengedukasi masyarakat agar lebih menjaga kesehatan.

“Pendidikan melalui pemantauan kesehatan secara mandiri untuk mencegah penyakit sejak dini,” kata Dr. Ben.

GEA Medical dan Mandaya Royal Hospital menyediakan pemeriksaan kesehatan gratis dan pelatihan pemeriksaan kesehatan sebagai bagian dari program “Langkah Kecil Menuju Kesehatan Bersama”.

Ujian ini diperuntukkan bagi karyawan perusahaan yang berlokasi di Jakarta.

Dr. Ben juga mengimbau masyarakat mewaspadai penyakit diabetes yang dapat menimbulkan komplikasi.

Komplikasi diabetes yang mungkin terjadi, menurutnya, adalah gagal ginjal, jantung, gigi dan mulut, stroke, stroke hingga darah ke otak.

Banyaknya gula dalam tubuh akibat kekurangan atau kekurangan hormon insulin akan menimbulkan penyakit lain pada tubuh.

Ia mengatakan penderita diabetes bisa bertahan jika gula darahnya terkontrol.

“Kualitas hidup penderita diabetes dapat ditingkatkan dengan pengobatan jangka panjang dan pendekatan yang komprehensif. Selain itu, diabetes juga dapat dicegah sejak dini,” ujarnya.

Sementara itu, Direktur Pemasaran Medis GEA Endrajaya Tjen mengapresiasi kegiatan skrining kesehatan ini penting karena mendukung upaya Kementerian Kesehatan (Kemenke) dalam meningkatkan kesadaran masyarakat untuk hidup sehat.

Obesitas juga menjadi salah satu hal yang perlu diperhatikan saat pemeriksaan kesehatan mandiri awal.

Obesitas telah menjadi masalah global, mempengaruhi 2 miliar orang di seluruh dunia dan mengancam kesehatan masyarakat, termasuk di Indonesia.

Diperkirakan pada tahun 2030, satu dari lima perempuan dan satu dari tujuh laki-laki akan mengalami obesitas. Artinya, lebih dari 1 miliar orang di dunia akan mengalami obesitas.

Angka obesitas di Indonesia meningkat dari 10,5 persen pada tahun 2007 menjadi 10,5 persen pada tahun 2007. menjadi 21,8 persen pada tahun 2018

Obesitas merupakan faktor risiko terjadinya penyakit tidak menular seperti kencing manis, penyakit jantung, kanker, hipertensi dan penyakit metabolik dan non metabolik lainnya serta menyebabkan penyakit kardiovaskular, kencing manis dan kematian janin.

Menurut Kementerian Kesehatan, pada tahun 2023 Persentase penduduk usia 18 tahun ke atas yang terdiagnosis obesitas di Indonesia akan mencapai 48,8 persen. atau sekitar 68.161.703.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours