Gejala-gejala sindrom ovarium polikistik atau PCOS

Estimated read time 2 min read

JAKARTA (ANTARA) – Dokter spesialis kebidanan dan kandungan, konsultan kesuburan Rumah Sakit Umum Nasional, Ph.D. Cipto Mangunkusumo Jakarta menjelaskan gejala sindrom ovarium polikistik (PCOS).

Saat ditemui di Antara Heritage Center, Jakarta, Rabu, dr Mila Maidarti, SpOG (K) menjelaskan, PCOS merupakan kelainan hormonal yang mempengaruhi ovulasi.

Bahkan, para ahli telah menyusun pedoman bahwa jika ada dua dari tiga gejala tersebut, kita sebut sindrom ovarium polikistik atau PCOS dalam bahasa Indonesia, kata guru besar Universitas Indonesia itu.

“Yang pertama adalah siklus haid yang tidak teratur. Polanya khas, seperti dua bulan tidak haid dan tiga bulan tidak haid,” imbuhnya.

Gejala PCOS yang kedua, kata dia, terkait dengan hiperandrogenisme, yaitu peningkatan kadar hormon pria atau biasa disebut androgen.

Ia melanjutkan, pada wanita penderita PCOS, kadar androgen meningkat dan dapat menimbulkan gejala seperti jerawat, pertumbuhan rambut tidak normal di area tertentu, atau kebotakan seperti pada pria.

Gejala ketiga sindrom ovarium polikistik menurut dokter. Mila, terlihat pada gambar indung telur, berdasarkan hasil pemeriksaan USG.

Dalam kondisi ini, katanya, ovarium biasanya mengembangkan sejumlah besar folikel kecil, sehingga disebut penampakan polikistik.

Wanita dengan PCOS biasanya memiliki lebih dari 20 folikel kecil dalam satu ovarium, yang menunjukkan adanya ketidakseimbangan dalam siklus reproduksi, katanya.

“Jadi gambarannya kecil-kecil seperti mutiara, seperti banyak roda. Dalam satu indung telur ada lebih dari 20 sel telur. Nah, itu tidak normal,” ujarnya.

Dr Mira menekankan pentingnya berhati-hati saat mendiagnosis PCOS. Diperlukan pemeriksaan menyeluruh untuk menyimpulkan seseorang mengidap PCOS.

Sebelum mendiagnosis PCOS, dokter juga harus menyingkirkan kemungkinan penyebab ketidakteraturan menstruasi lainnya.

Misalnya, kadar prolaktin yang tinggi pada wanita menyusui juga bisa menyebabkan siklus menstruasi tidak teratur.

Wanita harus mewaspadai gejala penyebab PCOS dan masalah kesehatan reproduksi lainnya agar kondisi tersebut dapat didiagnosis sejak dini dan ditangani dengan tepat.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours