Geliat Jasa Kepelabuhanan Menuju Indonesia Emas 2045

Estimated read time 3 min read

JAKARTA – Asosiasi Badan Usaha Pelabuhan Seluruh Indonesia (ABUPI) baru-baru ini menggelar seminar nasional dan internasional (Rakernas) di Hotel Aryaduta, Menteng, Jakarta Pusat. Kunjungi Seminar Nasional Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.

Menhub menekankan pentingnya hubungan antara Pemerintah dan para pihak. Melalui kerja sama, program-program yang diberikan presiden terlaksana.

“Lihatlah pelabuhan sebagai salah satu indikator wajib militer. “Jika pelabuhan berjalan dengan baik dan mengelola GCG serta pelayanannya baik, dan teknologinya bagus, maka hal ini sangat penting bagi kita untuk menjadi bagian dalam mendukung Indonesia Emas 2045,” kata Budi.

Menurutnya, yang menjadi perhatian adalah peningkatan infrastruktur dan teknologi, peningkatan sumber daya manusia dan kapasitas serta hubungan antar konsumen.

Beliau mengucapkan terima kasih kepada ABUPI yang telah menyelenggarakan seminar berbagai organisasi dan pemangku kepentingan lainnya.

Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan Antoni Arif Priadi mengatakan syarat utama pelabuhan menuju Indonesia Emas 2045 adalah infrastruktur yang memadai, ketersediaan manusia, penerapan teknologi, perencanaan dan keekonomian.

Hal serupa juga diungkapkan Khoiri Sutomo dari Kadin Indonesia, selain itu ia menambahkan soal kerja sama dan kolaborasi.

Sementara itu, INSA yang diwakili oleh Darmansyah Tanamas mengalihkan hubungan antara pelabuhan dan pelayaran untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045 seperti dua sisi mata uang.

Karyawan terakhir adalah Akbar Djohan dari ALFI. Ia melanjutkan, kemitraan pemerintah-swasta untuk infrastruktur pelabuhan dan pengembangan pelabuhan memerlukan rencana yang cerdas untuk menarik investor.

Temu Bakti Nasional ABUPI IX dihadiri oleh pengurus pusat dan direktur daerah serta anggota ABUPI dari seluruh Indonesia. Rapat dinas nasional ini menghasilkan beberapa poin penting, termasuk organisasinya

Yang bekerja menganalisis berbagai standar di bidang pelabuhan, terkait dengan organisasi

Pelabuhan internasional dan membentuk panitia khusus menjelang Musyawarah Nasional ABUPI pada tahun 2025.

Pada Rakernas kali ini terpilih 7 koordinator wilayah

Yaitu Koordinator Wilayah Riau, Koordinator Wilayah Sumut, Koordinator Wilayah Lampung, Koordinator Wilayah Kalimantan Utara, Koordinator Wilayah Kalimantan Tengah, Koordinator Wilayah Kalimantan Timur, dan Koordinator Wilayah Sulawesi Tengah.

Direktur Utama ABUPI Jenderal Aulia Febrial Fatwa mengatakan, ini merupakan proyek besar, namun juga merupakan peluang unik untuk berkontribusi terhadap pengembangan industri pelabuhan Indonesia.

Sebagai ketua koordinator wilayah, beliau mempunyai peranan penting dalam memimpin dan mengkoordinasikan kerja ABUPI di wilayahnya. “Pekerjaan ini tidak mudah, namun saya yakin dengan dedikasi, komitmen, dan kepemimpinan kita bisa menyelesaikan pekerjaan ini dengan baik,” ujarnya.

Sekretaris Jenderal ABUPI yang juga Ketua Panitia, Liana Trisnawati mengatakan, dalam rangka acara Seminar Nasional dan Rakernas, pihaknya juga turut merayakan HUT ABUPI yang ke-9 dan ucapan terima kasih disampaikan kepada para anggota. Kamar Usaha Pelabuhan ABUPI bekerja untuk kebutuhannya. melakukan pengelolaan kepelabuhanan dan profesionalisme yang baik dan baik.

Oleh karena itu, pembelian hak penguasaan pelabuhan melalui kontrak, bentuk dukungan lain, dan pihak yang telah mendapat perwakilan pimpinan.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours