Geng Haiti serang kota pesisir Arcahaie, setidaknya satu orang tewas

Estimated read time 2 min read

Bogota, Kolombia dlbrw.com – Kelompok bersenjata menyerang sebuah kota di utara ibu kota Haiti pada Kamis (10/10), hanya beberapa hari setelah salah satu pembantaian terburuk dalam sejarah negara kepulauan itu.

Penduduk setempat telah melaporkan setidaknya satu kematian, dan warga Haiti khawatir jumlah korban tewas di kota pesisir Arcachy akan meningkat setelah serangan geng brutal.

Warga terdengar menelepon melalui radio dan meminta polisi menyelamatkan mereka.

Arcahaie, yang terletak di utara Port-au-Prince, merupakan lokasi strategis bagi geng-geng Haiti yang kuat untuk memperluas pengaruh mereka ke seluruh negeri.

Geng-geng ini menguasai hingga 80 persen ibu kota.

Pekan lalu, anggota geng menyerbu kota Pont-Sonde di Haiti tengah, menewaskan 115 orang, termasuk anak-anak, ibu dan orang lanjut usia.

Menurut kelompok hak asasi manusia setempat, geng-geng tersebut mendekati Pont-Sonde dengan kano sebelum fajar, menembaki warga dan melukai banyak orang dalam serangan mendadak, kemudian membakar rumah warga.

Pembantaian tersebut memaksa lebih dari 6.200 orang mengungsi.

Serangan itu terjadi di tengah kekerasan kriminal di Haiti, yang menyebabkan meningkatnya jumlah kejahatan terhadap warga sipil, terutama anak-anak.

Amnesty International pada hari Kamis menyatakan keprihatinan besar mengenai kekerasan terhadap anak-anak yang terkait dengan kejahatan.

“Kami telah mendokumentasikan kisah-kisah memilukan tentang anak-anak yang dipaksa bekerja untuk geng-geng bersenjata, mulai dari mengantarkan barang, pengumpulan intelijen, hingga melakukan pekerjaan rumah tangga di bawah ancaman kekerasan,” kata Anna Picker, Direktur Amnesty International.

“Selain itu, anak perempuan juga menjadi sasaran pemaksaan dan kekerasan seksual. Keputusasaan mereka sangat mengganggu; banyak dari mereka yang mengungsi atau kehilangan tempat tinggal.”

Perdana Menteri Haiti Gary Conille tiba di Kenya pada hari Kamis untuk kunjungan resmi selama empat hari di mana ia akan bertemu dengan Presiden Kenya William Ruto dan mencari dukungan lebih lanjut untuk Misi Bantuan Keamanan Multinasional PBB di Haiti, yang tiba di negara itu pada musim panas lalu.

Sumber: Anadolu

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours