Giok Naga Berusia 5 Ribu Tahun Menyimpan Rahasia Asal Mula Peradaban China

Estimated read time 2 min read

JAKARTA – Penemuan 100 artefak batu giok Zaman Batu baru-baru ini di situs arkeologi Yuanbaoshan di kota Chifeng diyakini mengungkap awal mula peradaban Tiongkok.

Di antara peninggalan yang ditemukan di wilayah Mongolia Dalam terdapat tiga naga giok berwarna dengan ukuran berbeda, masing-masing berusia lebih dari 5.000 tahun.

Salah satu naga giok, seukuran telapak tangan dan berwarna hijau zamrud, adalah yang terbesar dari jenisnya yang ditemukan di Tiongkok utara.

Menurut kantor berita Xinhua, naga berkepala babi ini sangat berbeda dari penggambaran makhluk mitos yang lebih modern. Mereka terkait dengan budaya Hongshan Zaman Batu yang pernah berkembang di Mongolia Dalam dan provinsi-provinsi di dekatnya, yaitu Liaoning dan Hebei.

Kebudayaan kuno ini terkenal dengan pembuatan beberapa artefak batu giok paling awal di dunia, terutama sebagai bagian dari ritual penguburannya.

“Beragamnya artefak batu giok yang ditemukan mengisi celah penting dalam pemahaman kita tentang penggunaan batu giok oleh peradaban kuno ini,” kata Sun Jinsong, direktur Institut Peninggalan Budaya dan Arkeologi Mongolia Dalam, seperti dilansir The Independent, Kamis (10/10). ) /2024).

Sisa-sisa manusia dan keramik yang ditemukan di situs tersebut menunjukkan bahwa artefak tersebut milik budaya Hongshan. Lebih dari 1.100 situs budaya Hongshan telah digali sejauh ini, sebagian besar di sekitar tenggara Mongolia Dalam dan barat Liaoning.

Gundukan kuburan yang ditemukan dalam penggalian terbaru ini merupakan yang terbesar yang pernah ditemukan di Mongolia Dalam terkait dengan budaya Hongshan.

Situs budaya ini juga menyediakan beberapa contoh awal seni feng shui Tiongkok, yang menggunakan astronomi untuk menemukan hubungan antara manusia dan alam semesta.

Salah satu peninggalan yang ditemukan dalam penggalian baru-baru ini adalah hiasan kepala dari batu giok yang mirip dengan artefak yang dibuat oleh budaya jauh lainnya di provinsi Anhui saat ini. Para arkeolog menduga mungkin terjadi pertukaran jarak jauh antara kedua populasi tersebut.

Penelitian baru menunjukkan bahwa orang-orang dari budaya kuno ini mungkin telah pindah ke selatan karena wilayah tersebut berubah menjadi gurun akibat perubahan iklim sekitar 4.000 tahun yang lalu. Kebudayaan Hongshan, menurut banyak ahli, mempunyai pengaruh terhadap perkembangan peradaban awal Tiongkok.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours