Gita Wiryawan: Teknologi berperan penting hadapi tantangan pendidikan

Estimated read time 3 min read

Jakarta dlbrw.com – Menteri Perdagangan periode 2011-2014 sekaligus pengusaha Gita Wirajwan mengatakan teknologi dan kemampuan komunikasi global berperan penting dalam menyelesaikan tantangan pendidikan saat ini.

Gita mengatakan dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin, “Kita perlu lebih banyak berinvestasi di segala bidang sains atau STEM (Science Technology Engineering Mathematics). Kalau kita tidak bisa berkomunikasi, hanya mengetahui sains berarti kita tidak bisa bernegosiasi.”

Pendidikan di Indonesia, jelas Gita, menghadapi berbagai tantangan mendasar, seperti paradoks globalisasi, kesenjangan ekonomi, kualitas yang tidak konsisten, dan keragaman peluang yang tidak tersedia secara luas.

Menurut data Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Ditgen Dukkepil) pada Desember 2023, jumlah penduduk Indonesia sebanyak 280 juta jiwa. Dari jumlah tersebut, 6,68 persen atau 18,74 juta orang menempuh pendidikan di perguruan tinggi.

Gita mengatakan, akses terhadap pendidikan berkualitas dan terjangkau bukanlah sesuatu yang bisa dinikmati seluruh masyarakat Indonesia. Secara umum faktor ekonomi dan geografis menjadi kendala untuk memperoleh ilmu pengetahuan yang berkualitas dan masih bersahabat.

Ini adalah masalah penting yang harus diselesaikan dan dicarikan solusinya, tambahnya.

Selain itu, CEO dan Co-Founder KCAP Tommy Yunus menekankan pentingnya peran Teknologi Pendidikan (EdTech) dalam menjembatani kesenjangan pendidikan di Indonesia. Ia menilai Indonesia unik karena memiliki suku dan etnik yang berbeda-beda.

“Jadi harus hyper local dan jalur masuknya relevan buat saya. Kalau mau masuk pasarnya harus terjangkau dan mudah diakses,” kata Tommy.

Beliau juga menyatakan bahwa selain memberikan edukasi, siswa juga harus diberikan gambaran tentang apa yang dapat dicapainya setelah memperoleh ilmu tersebut.

“Karena ini menyangkut investasi, maka harus ada return of investment yang jelas. Dalam hal ini, motivasi terbesar mahasiswa adalah peningkatan taraf hidup, peningkatan potensi,” jelas Tommy.

Menurutnya, fenomena tersebut tidak bisa dilakukan sendirian. Investasi juga memainkan peran yang sangat penting dalam membangun ekosistem pendidikan yang berkelanjutan. Investasi cerdas dapat mempercepat adopsi teknologi dan memperluas akses terhadap pendidikan berkualitas.

Di sisi lain, investasi berkelanjutan juga memastikan program dan inisiatif pendidikan dapat terus berkembang dan memberikan dampak jangka panjang sehingga beragam pengetahuan yang diberikan kepada masyarakat tidak tiba-tiba berhenti di tengah jalan.

Sementara itu, Dennis Pratistha, Chief Investment Officer Mandiri Capital Indonesia, mengatakan efektivitas pelatihan yang didukung teknologi ditentukan oleh dua hal: kualitas dan kuantitas.

“Tentu harus ada kualitas, tapi yang pasti harus ada kuantitas. Singkatnya, kita harus memadukan idealisme dan pragmatisme,” kata Dennis.

Menurutnya, kolaborasi antar institusi, pengembangan teknologi, dan investasi menjadi kunci membangun ekosistem pendidikan berkelanjutan. Ketiga elemen ini harus bersinergi untuk menciptakan solusi efektif dan memecahkan permasalahan mendasar dalam pendidikan di Indonesia.

“Ketika seluruh elemen tersebut dapat berjalan secara harmonis, maka kita dapat menciptakan ekosistem pendidikan yang berkelanjutan dan memastikan setiap anak Indonesia memiliki peluang untuk meraih masa depan yang cerah,” ujarnya.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours