Google Cloud ingatkan pentingnya kecerdasan buatan cegah serangan spam

Estimated read time 3 min read

SINGAPURA dlbrw.com – Direktur Google Cloud APAC CISO Office Mark Johnston menekankan pentingnya penerapan kecerdasan buatan (AI) dalam upaya memerangi serangan digital, termasuk meningkatnya jumlah spam dan ancaman lainnya.

“Pertahanan keamanan digital kini berada di bawah tekanan akibat serangan siber dengan berbagai skala ancaman. Kami ditantang untuk meresponsnya,” kata Johnston pada acara “Let’s Talk AI” di kantor Google Singapura pada hari Rabu.

Untuk menjawab tantangan-tantangan ini, beliau menghimbau masyarakat dan perusahaan untuk memahami pentingnya membangun keamanan digital karena serangan siber dapat berdampak buruk jika tidak dikelola dengan baik.

Pendekatan keamanan yang dimaksud menggunakan kecerdasan buatan atau AI yang merupakan teknologi algoritma pemrograman yang sangat canggih.

“Yang bisa kami lakukan adalah menerapkan pendekatan AI di mana pun,” ujarnya.

Ia menjelaskan, di era digital saat ini di mana volume komunikasi dan transaksi online semakin meningkat, penggunaan AI menjadi salah satu solusi paling efektif untuk melindungi data dan informasi sensitif.

Johnston mengatakan bahwa tidak menggunakan AI untuk mencegah spam dapat meningkatkan jumlah spam yang masuk ke kotak masuk pengguna dan membahayakan produktivitas dan pengalaman pengguna.

Selain itu, risiko keamanan juga meningkat karena banyak spam berisi tautan atau lampiran berbahaya yang dapat membahayakan perangkat Anda.

Kurangnya penggunaan AI mengakibatkan sistem penyaringan tidak dapat beradaptasi dengan pola spam yang muncul dan menjadi kurang efisien seiring berjalannya waktu.

Hal ini, katanya, dapat mengakibatkan tingginya biaya operasional penanganan spam secara manual dan rusaknya reputasi perusahaan yang gagal melindungi pelanggan dari spam.

Dengan menggunakan AI, perusahaan dan individu dapat secara efektif memblokir spam, meningkatkan keamanan, dan menciptakan pengalaman pengguna yang lebih baik.

Ia mengatakan Google memiliki setidaknya tiga pilar kecerdasan buatan dan keamanan untuk mengantisipasi ancaman serangan siber tertentu.

Pilar pertama adalah ancaman AI. Google Cloud bekerja sama dengan beberapa pihak untuk melindungi dari penyalahgunaan teknologi AI yang berbahaya.

Google memastikan bahwa AI tidak digunakan untuk merugikan pemerintah, perusahaan, atau individu. Oleh karena itu, mereka berupaya mendeteksi dan menyelesaikan potensi masalah.

Pilar selanjutnya adalah keamanan berbasis AI. Dia mengatakan Google Cloud menggunakan teknologi AI untuk membantu melindungi komputer dan data dari serangan jahat.

Dengan cara ini, Google menciptakan sistem keamanan yang lebih baik, sehingga memudahkan pihak yang bertanggung jawab atas keamanan untuk melindungi informasi penting.

Pilar terakhir mengamankan AI secara default. Saat organisasi menggunakan AI, Google Cloud membuat alat dan aturan untuk memastikan organisasi melakukannya dengan aman. Misalnya, mereka memiliki sistem bernama SAIF yang membantu organisasi menggunakan AI tanpa mengkhawatirkan masalah keamanan.

“Ini tentang memastikan semua orang mengikuti aturan untuk menjaga keselamatan semua orang,” katanya.

Google Cloud adalah layanan dari Google yang membantu orang dan perusahaan menyimpan data dan menjalankan aplikasi melalui Internet daripada menggunakan komputer mereka sendiri.

Dengan Google Cloud, mereka dapat menggunakan berbagai alat dan teknologi untuk menjadikan segalanya lebih mudah dan efisien tanpa harus mengkhawatirkan penyimpanan atau perangkat keras.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours