GP Ansor Kritik Pemkot Tangerang Tak Libatkan Masyarakat di Harlah Pancasila

Estimated read time 3 min read

TANGERANG – Upacara HUT Pancasila di Lapangan Ahmad Yani pada 1 Juni menuai kritik. Upacara peringatan yang hanya dihadiri pejabat tinggi Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang itu mengatakan demikian.

Hal itu diungkapkan Ketua Delegasi Gerakan Pemuda Kota Ansor Kota (PC GP) Tangerang, H Midyani. Ia menilai langkah daerah yang mengundang partisipasi aktif masyarakat melanggar masyarakat dan melupakan sejarah.

“Kami berharap Pemerintah Kota Tangerang mengetahui bahwa dalam sejarah lahirnya Pancasila, peranan ulama, kiai, dan santri. Ini yang kami sayangkan, pemerintah hanya sebatas upacara dan tidak ikut aktif. Asosiasi antar serikat pekerja mengatakan, Midyani di awak media, Rabu (6/5/2024).

Midyani mengatakan, Badan Persatuan Bangsa-Bangsa dan Politik (Kesbangpol) mempunyai peran utama sebagai sektor primer penguatan ajaran Pancasila. Gubernur Kesbangpol mengatakan bola telah dikumpulkan dan mengajak masyarakat berperan aktif untuk mengheningkan cipta memperingati lahirnya ideologi Pancasila.

“Ini sebenarnya konser musik yang diadakan pemerintah. Seharusnya Pemkot Tangerang dan pejabat Kesbangpol mengetahui dan memahami kisah lahirnya Pancasila. Itu peran ulama besar negeri ini yaitu Hadratussyekh KH Wahid Hasyim Asy’ari ; ” jelasnya.

Ia mengatakan lahirnya Pancasila merupakan wadah bagi generasi muda untuk memikirkan bagaimana para pendiri negara menggali nilai-nilai sejarah dan moral bangsa Indonesia. Dengan demikian, kata dia, generasi milenial dan generasi Z memahami makna Pancasila tidak hanya sebagai sistem doktrin, tetapi juga sebagai falsafah hidup dan bernegara.

Musik pendahulunya bukan konser, itu seremonial dan bukan esensi. Kesbangpol menyamar sebagai ancaman terhadap ideologi transnasional yang mengancam Pancasila. Generasi muda perlu mengetahui esensinya, bukan hanya sekedar diajarkan bahwa memori Pancasila itu musik konser,” jelasnya.

Pria yang merupakan kerabat Gus Midyani ini mengatakan, Hari Lahir Pancasila merupakan saatnya lembaga memperkuat gagasan di Kota Tangerang. Tak hanya sekedar seremoni untuk memporak-porandakan perekonomian, juga tidak melibatkan partisipasi masyarakat.

“Konser musiknya bagus, tapi apakah relevan dengan peringatan Harlah Pancasila? Kita perlu mempertanyakan kembali peran Kesbangpol untuk memperkuat ideologi di Kota Tangerang,” tegasnya.

Selain itu, kata Gus Midyani memastikan pengajaran di Kota Tangerang akan dilaksanakan secara substansial. Ingatlah bahwa banyak suku, suku, dan agama yang ada di kota tangerang. Harlah Pancasila harus menjadi faktor penting dalam memperkuat keberagaman tersebut.

“Upacara tanpa substansi ibarat pesan kosong, jadi bicara ideologi, tapi menciptakan kegiatan yang tidak ada nilai manfaatnya, sayang sekali,” kritik Gus Midyani.

Ke depan, ia berharap Kesbangpol bisa lebih bijak dalam bertindak. Selain itu juga dapat melibatkan partisipasi masyarakat.

Bukan sekedar sebagai peserta, tamu atau panitia. Namun anda bisa menggandeng ide dan ide untuk kemajuan dan kemaslahatan kota tangerang.

“Terlibat bukan sekadar menjadi tamu, partisipan, atau mitra, tapi juga menjaring ide, mengkolaborasikan ide, dan transparan dalam pengelolaan perekonomian yang bertanggung jawab,” ujarnya.

Diketahui, GP Ansor Kota Tangerang merupakan salah satu organisasi yang pertama kali mengusulkan kegiatan HUT Pancasila di Kota Tangerang.

Kemudian aksi tersebut dilakukan GP Ansor, temu kader, jamuan kuliner, deklarasi nasional jelang Pilkada 2024.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours