Grace Natalie Jawab Protes Megawati soal Slogan Indonesia Maju

Estimated read time 2 min read

JAKARTA – Staf Khusus Presiden Grace Natalie menanggapi protes Presiden ke-5 Indonesia Megawati Sukarnoputri terkait slogan Indonesia Maju. Megawati mengaku sudah berbicara dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) soal slogan tersebut, namun mantan Gubernur DJI Jakarta itu lebih memilih Indonesia Progresif.

“Menurut KBBI, opini itu berarti besar. Indonesia besar, itu fakta yang tidak perlu dibicarakan,” kata Grace, Rabu (31/07/2024).

Grace mengatakan ungkapan itu berasal dari tafsirnya terhadap Indonesia Raya Megawati. Bahkan, kata dia, Presiden pertama RI Soekarn sempat angkat bicara soal jembatan emas.

“Kalau kita lihat pemaparan Bu Mega, Bang Karno hanya bicara ‘jembatan emas’. Sepertinya ungkapan ‘Indonesia Raya’ itu berasal dari tafsir Bu Mega,” kata Grace.

Menurut Grace, Indonesia sudah maju dengan ucapan Bung Karn terkait Jembatan Emas. “Seperti Bung Karno, sekarang kita terus membangun Jembatan Emas. Tujuannya mana? Ya, untuk Indonesia maju,” ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, Presiden ke-5 RI Megawati Sukarnoputri mengaku sempat bertanya kepada Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) soal slogan pemerintah “Indonesia Maju”. Menurutnya, lebih tepat menggunakan slogan “Indonesia Raya”.

Hal itu diungkapkan Megawati dalam pidato nasionalnya pada Konferensi Buruh Nasional (Makran) Partai Parindo pada Selasa di Jakarta Concert Hall, Jakarta Pusat (30/07/2024). Saya bilang ke Pak Jokowi, kenapa Indonesia harus berkembang? Mbok ya, Indonesia Raya itu yang diharapkan oleh pendiri kita, kata Megawati.

Megawati mengatakan, Bapak bangsa, Bang Kurno, sedari kecil sudah berpesan bahwa tujuan Indonesia merdeka adalah meningkatkan kesejahteraan rakyat. “Yang kita bangun itu jembatan emas, jadi saya pikir apa gunanya membangun jembatan emas, tapi seiring bertambahnya usia saya sadar itu hanya satu cara,” kata Megavati.

Menurutnya, Indonesia sudah memiliki kekayaan yang luar biasa. Merujuk pada sejarah sebelum adanya Indonesia, misalnya pada zaman monarki. “Kalau kita lihat di kerajaan Srivajaya, kerajaan Majapahit, saya pernah mendapat buku karya Prof. Aziz yang membaca tulisan tentang Borobudur dan mengatakan bahwa lantai Kerajaan Majapahit terbuat dari emas,” jelasnya.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours