Gregoria antisipasi variasi pola permainan jelang Olimpiade Paris

Estimated read time 2 min read

Batavia (ANTARA) – Petenis putri Indonesia Gregoria Mariska Tunjung membahas perbedaan bentuk olahraga lawan dan kondisi lapangan saat berlatih jelang Olimpiade Paris 2024 yang digelar kurang dari sebulan lagi.

“Kondisi lapangan (di Paris), angkutannya lambat sekali. Harusnya bersiap dari sini. Saya sendiri susah sekali angkutannya lambat.. Saat itu kondisi angin tidak ada. Saat itu musim dingin,” jelas Gregory dalam jumpa pers di Pelatnas PP PBSI Cipayung, Batavia Timur, Rabu.

“Ya, saya berlatih di sini, saya juga berlatih untuk mengatasi sistem permainan yang akan dimainkan (lawan) di sana,” imbuhnya.

Selain itu, tunggal putri peringkat sembilan dunia itu menuturkan, dirinya bersama mentor sekaligus legenda bulutangkis Susi Susanti banyak melakukan sesi latihan untuk memperkuat permainan dan semangat bersaingnya.

“Selama ini Ci Susi selalu membantu saya dan saya mengikuti semua kompetisi. “Kami memulai hubungan dengan makan bersama dan mendiskusikan kehidupan masa lalu saya, dan saya punya banyak ide,” kata Gregoria.

Selain itu, Gregory juga mengaku memperlambat media sosial agar bisa jelang Olimpiade 2024 di Paris.

“Saya bermain sedikit di jejaring sosial, saya melakukannya kemarin di Indonesia Open. Masih ada yang harus dilakukan, tapi saya memberi diri saya waktu beberapa jam dan tidak lebih dari dua jam,” ujarnya.

Di sisi lain, pelatih putri Indonesia Herli Djaenudin menambahkan, banyak faktor penting yang mendasari pencapaian Gregory sebagai pebulutangkis setelah menyelesaikan tur Asia.

“Kami kini terus bekerja sama dengan para guru olahraga untuk meningkatkan performa Gregory, apalagi kemarin cederanya cukup lama,” kata Herli.

“Sekarang kami lebih fokus untuk meningkatkan dan memantapkan kecepatan, kesabaran dan rasa hormat, serta pemikiran kami agar kita semua keluar dari persaingan,” imbuhnya.

Menurut Herli, kini sangat penting bagi Gregory untuk tampil konsisten di seluruh pertandingan yang dilakoninya.

Meski belum mampu meraih podium teratas (dalam beberapa kejuaraan terakhir), Gregory bisa menjamin tempatnya di delapan besar Olimpiade, sehingga tidak ditempatkan di grup yang tidak terduga, tambahnya. .

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours