Gubernur Lampung ajak pengusaha kembangkan industri cokelat lokal

Estimated read time 2 min read

Bandarlampung (ANTARA) – Gubernur Lampung Arinal Djunaidi meminta pengusaha di wilayahnya mengembangkan industri coklat lokal dengan memanfaatkan melimpahnya kakao. “Lampung merupakan daerah produksi kakao terbesar kedua secara nasional, namun belum ada pabrik yang mendukung industri coklat lokal, sedangkan di Belgia tidak ada perkebunan kakao, namun industri coklat menjadi pemimpinnya,” kata Arinal Djunaidi di Bandarlampung, Senin. Arinal mengajak para pengusaha di daerahnya untuk turut serta mengembangkan industri coklat lokal, melihat potensi besar kakao Lampung.

“Saya yakin dengan kerjasama semua pihak kita bisa membangun pabrik coklat di sini, karena harga coklat olahan per batangnya cukup tinggi dibandingkan dijual dalam bentuk coklat mentah, dan ini merupakan peluang. untuk pengembangan perekonomian daerah,” ujarnya. Lanjutnya, saat ini hanya ada satu industri kecil pengolahan coklat di wilayahnya yang dikelola oleh BUMD Kabupaten Pesawaran. Namun mereka masih menemui kendala, salah satunya adalah sulitnya memasarkan produk.

“Alangkah baiknya kalau kakao bisa diproduksi di sini kalau sudah panen, jadi ada sistem mengolahnya di kebun, tidak perlu peralatan mahal, yang penting bisa dikelola. adalah mencari pasar, sehingga memudahkan dalam mengatur model distribusinya,” imbuhnya. Ia mengatakan hal itu bisa membantu petani mendapatkan harga jual kakao yang lebih baik dibandingkan saat harga kakao mentah hanya Rp 20.000 per kilogram. bisa berlipat ganda menjadi Rp 60 ribu per kilogram. Maka secara tidak langsung, keberadaan pabrik coklat lokal bisa terbuka. “Saya berharap pengelolaan kakao di Lampung bisa berjalan dengan baik, sehingga bisa mengembangkan industri coklat lokal di Lampung yang produknya bisa masuk ke dunia modern. pasar dan ke berbagai daerah,” katanya.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours