Gubernur: Promosi pariwisata BBTF tumbuhkan ekonomi Bali

Estimated read time 2 min read

Nusa Dua, Bali (ANTARA) – Penjabat Gubernur Bali Sang Made Mahendra Jaya menilai ajang promosi pariwisata Bali Beyond and Travel Fair (BBTF) berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi kawasan setelah perlahan pulih dari dampak COVID-19. pandemi.

“Pertumbuhan ekonomi Bali pertama tahun 2024 sebesar 5,98 persen pada semester pertama. Dan itu bisa dicapai melalui kunjungan wisatawan, investasi dan agenda ini (BBTF)”, kata Mahendra Jaya saat membuka Tourism Expo BBTF di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, Kamis.

Menurut dia, pertumbuhan ekonomi Bali pada tahun 2023 juga akan tinggi yakni mencapai 5,71 persen, atau melampaui tahun 2019 atau 5,6 persen sebelumnya. pandemi.

Lebih lanjut, lanjutnya, potensi komersial tahunan pameran yang diperkirakan mencapai Rp7,61 miliar ini juga akan mendongkrak pertumbuhan ekonomi Bali dan wilayah lain di Indonesia.

Target pelaksanaan ini melebihi target tahun 2023 yang mencapai target sebesar Rp 6,7 miliar.

Pameran tahun ini diikuti 370 pembeli dari 45 negara, antara lain Eropa, Afrika, Australia, dan Amerika Serikat.

Sementara itu, penjual paket wisata berjumlah 282 orang, termasuk perusahaan dari delapan negara, antara lain Nepal, Timor Timur, China, Amerika Serikat, Malaysia, Afrika Selatan, Iran, dan Indonesia.

Selain itu, ada pula tokoh pelaku usaha pariwisata dari 11 provinsi Tanah Air yang turut serta menjadi vendor, antara lain DKI Jakarta, NTB, Jawa Barat, Jawa Tengah, Kepulauan Riau, DI Yogyakarta, NTT, Bangka Belitung, Sulawesi Selatan, dan Kalimantan Timur. .

Badan usaha tersebut tidak hanya perusahaan travel saja, namun juga berbagai jenis usaha, antara lain rapat/konferensi (MICE), event management (EO), bisnis pernikahan (WO), dan segmentasi usaha.

Mengingat dampaknya yang signifikan terhadap perekonomian kawasan, ia juga berharap BBTF dapat berkelanjutan.

“Saya berharap acara seperti ini terus berlanjut. Bali bisa seperti ini karena adanya kegiatan ini,” imbuhnya.

Dalam kesempatan tersebut, ia juga berharap agar semua negara, termasuk pelaku pariwisata, menjaga alam dan lingkungan Bali.

Pasalnya, alam, kearifan lokal, budaya Bali yang menyatu dalam kehidupan masyarakatnya menjadi modal utama tumbuhnya sektor pariwisata di Pulau Dewata.

“Itu potensi yang tidak bisa diukur, tidak ada perbandingannya, sehingga potensinya luar biasa,” ujarnya.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours