Gubernur Sulteng: Kawasan NEMIE jadi terobosan industri berkelanjutan

Estimated read time 2 min read

Palu, Sulawesi Tengah (ANTARA) – Gubernur Sulawesi Tengah (Sulteng) Rusdy Mastura mengatakan pembangunan kawasan industri Neo Energy Morowali Industrial Estate (NEMIE) di Kabupaten Morowali yang merupakan industri teknologi ramah lingkungan merupakan sebuah kemajuan menuju industri berkelanjutan. pengembangan di bidangnya. “Pembangunan ini merupakan dorongan penting dan langkah besar yang akan memberikan dampak signifikan terhadap perekonomian Sulawesi Tengah dan Morowali, serta industri nasional untuk mencapai kesejahteraan masyarakat sekitar berbasis hilirisasi dan ramah lingkungan. , “katanya. dalam keterangan tertulis yang diterima di Palu, Sulawesi Tengah, Minggu.

Dalam pencanangan “High Pressure Acid Leaching (HPAL) Neo-Energy” di Kawasan NEMIE, Desa Buleleng, Kecamatan Bungku Pesisir, Kabupaten Morowali pada Sabtu (14/9/2024), Rusdy memastikan seluruh aliran investasi yang masuk harus memiliki dampak. meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan menjaga kelestarian lingkungan hidup.

Untuk itu, ia mengajak seluruh pihak terkait untuk menjalin hubungan komunikasi dan kerja sama yang baik antara pemerintah, dunia usaha, perguruan tinggi, dan masyarakat lokal untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.

“Agar seluruh pihak bersatu, bersinergi dan berkolaborasi menjadikan industri sebagai tonggak membangun peradaban bangsa menuju impian Indonesia Emas 2045 yang dimulai dari negeri seribu megalit provinsi Sulawesi Tengah,” ujarnya.

Ia mengatakan, pembangunan kawasan industri merupakan proyek strategis nasional (PSN). Neo Energy merealisasikan investasinya dengan membangun tungku HPAL pertama di Indonesia yang sepenuhnya menggunakan energi terbarukan.

Pabrik peleburan tersebut akan mengolah bijih nikel atau limonit dan campuran endapan hidroksida (MHP) sebagai prekursor katoda baterai kendaraan listrik. Proyek baterai HPAL Neo Energy diharapkan dapat meningkatkan kapasitas PLTMH nasional sebesar 120 ribu ton per tahun. Fasilitas HPAL berlokasi di NEMIE, kawasan industri yang dirancang untuk menjadi pusat pemrosesan mineral berbasis energi ramah lingkungan. Seluruh operasi di kawasan tersebut akan menggunakan 100 persen energi terbarukan, termasuk tenaga air dan surya, menjadikannya praktik industri ramah lingkungan di Indonesia. Untuk kawasan industri, NEMIE telah mendapatkan Izin Usaha Kawasan Industri (IUKI) pada Agustus 2024 yang memberikan keamanan hukum dan kepercayaan kepada calon investor. Baca juga: Pameran Industri Sulawesi Tengah Expo Dibuka Selasa. Baca juga: Kemenperin-Pemerintah Kabupaten Morowali siapkan hibah untuk SDM dalam jumlah besar. Baca Juga: Kementerian PUPR siapkan masterplan wilayah KI Morowali

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours