Gumuk Pasir Parangtritis bakal dinilai untuk menjadi Geopark Nasional

Estimated read time 2 min read

Bantul (Antara) – Gomuk Pasir, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, salah satu Geopark Yogyakarta yang berada di Kecamatan Pantai Parangtrits, akan dinilai oleh Tim Nasional untuk ditingkatkan statusnya menjadi Geopark Nasional.

“Pada tanggal 22 Juli 2024 akan dilakukan penilaian di Geopark Yogyakarta termasuk Gomuk Pasir Barchan Prangtrites untuk ditingkatkan statusnya menjadi Geopark Nasional,” kata Direktur Pelayanan Pariwisata Bantul Sridi dalam keterangannya di Bantul, Minggu.

Menurut dia, tim evaluasi yang akan mengevaluasi Geopark Yogyakarta akan berasal dari anggota Komite Geopark Nasional Indonesia yang berpengalaman, Geopark Dunia UNESCO Raja Ampat, dan Direktur Tim Teknis Geopark UNESCO BP Ijen.

Ia mengatakan, total luas Gomak Pasir di kawasan pantai Parangtrits Bintul adalah 412,8 hektare yang meliputi zona inti 141,10 hektar, kemudian zona penyangga di barat 176,43 hektar, dan zona penyangga di barat 176,43 hektar. Sisi Timur seluas 95,27 ha.

Ia mengatakan: “Gomuk Pasir Prangtrits merupakan salah satu Joga Geopark yang ada di Bantul. Gumok Pasir Prangtrits memiliki keunikan berupa modifikasi bulan atau disebut Barchan.”

Oleh karena itu, kata dia, Kabupaten Bantul patut berbangga karena dikaruniai kekayaan geologi di dua tempat di dunia, yakni di Meksiko dan Indonesia.

Jogja Geopark diciptakan untuk menyampaikan pesan kepada dunia bahwa sumbu atau garis atau sumbu imajiner melambangkan keselarasan dan keseimbangan antara manusia dengan Tuhan dan manusia dengan manusia dan manusia dengan alam, ujarnya.

Komposisinya mencakup lima unsur, seperti api (Agni) dari Gunung Merapi, tanah (Bantala) dari tanah Nyogyakarta, dan air (Tirtha) dari laut selatan, angin (Maruta) dan Aksa (Eter), termasuk ketiganya. elemen yang menciptakan. Kehidupan, yaitu fisik, energi dan roh.

“Bentang alam Yogyakarta terungkap, koridor Merapi dan Gomuk Pasir yang secara alami saling mempengaruhi, didukung dengan kehadiran Bukit Menorah dan Bukit Bator Agung, menghidupkan dan menopang peradaban tersebut,” ujarnya.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours