Gunakan APBN, BPH Migas: BBM subsidi harus dapat dipertanggungjawabkan

Estimated read time 3 min read

Batavia (ANTARA) – Badan Pengatur Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) mengumumkan subsidi dan kompensasi BBM akan menggunakan dana APBN yang penggunaannya harus dipertanggungjawabkan.

Anggota Komite BPH Migas Basuki Trikora Putra di Batavia, Kamis, mengatakan negara memberikan subsidi BBM kepada konsumen terpilih agar mereka mendapat kemudahan akses, daya beli, dan menjaga perekonomian.

“Dana publik digunakan untuk dukungan bahan bakar dan kompensasi fiskal, sehingga setiap tetesnya bisa dipertanggungjawabkan,” katanya.

Basuki, atau Tiko begitu disapa, terus setiap bulannya melakukan pemeriksaan BPH Migas dengan spesifikasi yang ketat.

Proses verifikasinya tidak hanya soal volume, tapi juga pengawasan untuk memastikan subsidi dan pembayaran BBM sampai ke pihak yang tepat dan berkepentingan, ujarnya dalam pertemuan Dewan Pengurus Cabang (DPC) Surabaya Cabang Hiswana Migas di Surabaya. Jawa Timur, Rabu (12/6).

Menurut dia, audit volume bantuan distribusi dan pembayaran BBM yang dilakukan oleh instansi yang ditunjuk BPH Migas, Irjen Kementerian Keuangan, audit internal Badan Pengendalian Keuangan dan Pembangunan (BPKP); dan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).

Penentuan cadangan bahan bakar padat merupakan proses yang panjang dan melibatkan berbagai kementerian dan lembaga. Dimulai dari masukan dari pemerintah daerah, kemudian BPH Migas bersama Kementerian ESDM, Kementerian Keuangan, hingga DPR dalam undang-undang APBN untuk disampaikan, kemudian disalurkan ke masyarakat melalui pos-pos yang ditugaskan.

“Yang selalu kami ingatkan, penyaluran itu tidak mudah, harus bertanggung jawab dan mengetahui regulasi yang berlaku agar tepat sasaran, tepat volume dan harga,” ujarnya lagi. .

Tiko menambahkan, pemanfaatan teknologi informasi juga berguna agar layanan distribusi BBM dapat berjalan efektif dan efisien.

Bayangkan jika sistem digitalisasi tidak berjalan dan penyalur subsidi BBM harus mencatat setiap pembelian manual, alangkah sulitnya. Dengan sistem ini, kita semua turut membantu dan merasakan bahwa BPH Migas juga telah melakukan bisnis; “Mereka telah menyelesaikan digitalisasi sistem distribusi subsidi BBM beberapa tahun lalu.

Anggota Komite BPH Migas Saleh Abdurahman mengatakan digitalisasi sistem SPBU akan mengurangi penyalahgunaan pangan bersubsidi.

“Masyarakat harus menggunakan kode QR untuk membeli subsidi pangan seperti solar. Dengan digitalisasi ini, konsumen tidak lagi bisa membeli subsidi pangan dari tempat lain jika kuota hariannya sudah habis,” ujarnya pula.

Selain itu, BPH Migas juga memberikan rekomendasi pemblokiran mobil kode QR, akibat penyalahgunaan kode QR untuk praktik peredaran yang tidak wajar.

Saleh mengatakan, teknologi informasi juga dimanfaatkan untuk memberikan rekomendasi kepada konsumen seperti sektor perikanan, pertanian, usaha mikro, kecil dan menengah (UKM), transportasi, dan pelayanan publik.

Menurut dia, rekomendasi bagus karena termasuk bagian produksi.

“Musers yang menerima surat rekomendasi dilarang memberikan atau memindahtangankannya kepada pihak lain, bagi yang melanggar dikenakan sanksi,” ujarnya lagi.

Anggota Komite BPH Migas Saleh Abdurahman pada rapat Hiswana Migas cabang Surabaya dalam rangka operasional Komite Pengurus (DPC) di Surabaya, Jawa Timur, Rabu (12/6/2024). Antara/HO-BSU Migas

Dalam kesempatan tersebut, Saleh mengapresiasi terselenggaranya rapat kerja tersebut sebagai ajang sinergi antara BPH Migas, organisasi komisi perdagangan dan Hiswana Migas.

Pertemuan tersebut juga menjadi kesempatan untuk menyelaraskan pendapat mengenai langkah-langkah pelaksanaan penyaluran subsidi BBM yang tepat sasaran.

“Sinergitas antara penyalur SPBU, badan usaha yang diamanatkan, BPH Migas dan aparat penegak hukum sangat diperlukan. Permasalahan tidak akan selesai jika semua pihak tidak bekerjasama. Undang-undang akan menegakkan jika diperlukan. Sedangkan BPH Migas akan mengawasi subsidi,” BBM dilindungi,” kata Saleh.

Jawa Timur, Bali dan Nusa Tenggara (Jatimbalin) Executive General Manager (EGM) PT Pertamina Patra Niaga Aji Anom Purwasakti menyatakan komitmennya untuk menjaga ketersediaan industri dan meningkatkan keandalan operasional.

“Tidak akan ada kesiapan dan keandalan operasional tanpa sinergi. Kita berharap kita semua dapat bersinergi menjaga akses energi dan sukses mewujudkan rencana pemerintah,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua DPC Hiswana Migas Surabaya Felix Heryawan mengatakan acara tersebut merupakan kesempatan untuk meningkatkan silaturahmi sekaligus informasi seputar operasional hilir migas.

Ketua DPP Hiswana Migas Rahmad Muhammadiyah dan perwakilan Hiswana Migas Jatimbalin turut hadir dalam acara tersebut.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours