Gunakan masker saat keluar rumah karena udara Jakarta terburuk sedunia

Estimated read time 2 min read

Jakarta (Antara) – Kualitas udara Jakarta menduduki peringkat pertama kota paling tercemar di dunia pada Selasa pagi.

Berdasarkan data situs pemantauan kualitas udara IQAir pada pukul 07.00 WIB, indeks kualitas udara (AQI) di Jakarta menduduki peringkat ke-179 atau peringkat pertama dalam kategori tidak sehat.

Data ini mencakup rincian kisaran tingkat kualitas udara yang tidak sehat bagi kelompok sensitif karena dapat membahayakan manusia atau kelompok hewan sensitif atau menyebabkan kerusakan pada tanaman atau nilai estetika.

Sedangkan kualitas udara masuk dalam kategori sedang, yaitu kualitas udara yang tidak berdampak terhadap kesehatan manusia dan hewan, namun berdampak pada tanaman sensitif dan nilai estetika, dengan kisaran PM2.5 sebesar 51-100.

Kemudian, kategori positif yaitu tingkat kualitas udara yang tidak berdampak pada kesehatan manusia atau hewan serta tidak berdampak pada tanaman, bangunan, atau nilai estetika adalah PM2,5 kisaran 0-50. Baca juga: BPBD dan BMKG ubah iklim Jakarta Baca juga: Hari ke-497, kualitas udara Jakarta menjadi yang terburuk kedua di dunia, lagi-lagi kategori paling tidak sehat atau kualitas udara berbahaya dengan kisaran PM2,5 200-299 Kesehatan dari banyak kategori orang yang terpapar mungkin terkena dampaknya. Terakhir, kualitas udara yang berbahaya (300-500) atau lebih dapat menyebabkan gangguan serius terhadap kesehatan manusia.

Lalu, kota dengan kualitas udara terburuk kedua adalah Kinshasa (Kongo) dengan 174 dan ketiga adalah Lahore (Pakistan) dengan 167.

Di peringkat keempat ada Manama (Bahrain) di peringkat 163, di peringkat kelima ada Delhi (India) di peringkat 137, dan di peringkat keenam ada Dubai (Uni Emirat Arab) di peringkat 114.

Di peringkat ketujuh ada Accra (Ghana) di peringkat 103, di peringkat kedelapan ada Bagdad (Irak) di peringkat 102, di peringkat kesembilan ada Busan (Korea Selatan) di peringkat 99, dan di peringkat sepuluh ada Ulaanbaatar (Mongolia) di peringkat 98. Masyarakat diimbau untuk memakai masker saat keluar rumah, mengurangi aktivitas di luar ruangan, menutup jendela dan membuka filter udara untuk menghindari polusi udara.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours