Gunung Merapi Luncurkan Awan Panas Sejauh 1.300 Meter

Estimated read time 2 min read

YOGYAKARTA – Balai Penelitian dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menyebutkan kabut panas turun di puncak Gunung Merapi pada Senin (8/8/2024). Awan hangat ini terjadi pada pukul 08:51 WIB.

BPPTKG menunjukkan amplitudo maksimum 69 mm, durasi 139,52 detik, perkiraan jarak slip 1.300 meter untuk Afrika. Sedangkan arah angin menuju lantai dansa, visual dari stasiun observasi kabur. Saran masyarakat adalah menjauhi area risiko yang direkomendasikan.

Cuaca umumnya cerah dan berawan. Angin bertiup kencang ke arah timur dan barat. Suhu udara 14-18.7°C, kelembaban udara 69-99.5% dan tekanan udara 837-918.7 mmHg.

Gunung Merapi terlihat jelas, asap bertekanan rendah terlihat di dalam kawah, intensitasnya berwarna putih dan ketinggian 20-25 m di atas puncak kawah. Situasinya masih di level 3 alias waspada, tulis BPPTKG.

Kejadian lain yang tercatat BPPTKG antara lain 22 kali gempa dengan amplitudo 3-24 mm dan durasi 30,4-198,5 detik.

26 gempa hybrid/ganda amplitudo 2-15mm, S-P: 0,3-0,7 detik, Durasi: 5,6-9,1 detik dan 1 gempa tektonik dalam amplitudo 4mm, S-P 11,23 detik, Durasi: 106,3 detik.

“Di barat daya (Sungai Bebeng) terlihat 10 aliran lahar, dengan jarak luncur maksimal 1.600 meter,” imbuhnya.

BPPTKG menjelaskan risiko kemungkinan terjadinya longsoran berupa lahar dan awan panas di wilayah selatan-selatan, antara lain Kali Boyong hingga 5 km, Kali Bedog, Krasak, Bebeng hingga 7 km. km

Sektor selatan meliputi Sungai Woro sepanjang maksimal 3 km dan Sungai Gendol sepanjang maksimal 5 km. Sedangkan jika terjadi letusan eksplosif, material molarnya bisa mencapai radius 3 km dari ujungnya. Big data menunjukkan masih adanya pasokan magma yang stabil, sehingga dapat memicu terjadinya longsoran awan panas di zona yang berpotensi bahaya.

“Aktivitas publik tidak boleh dilakukan di area yang berpotensi bahaya. Masyarakat diimbau mewaspadai bahaya guguran lahar dan awan panas (APG), terutama saat terjadi hujan di sekitar Gunung Merapi, ujarnya.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours