Gunung Semeru Erupsi 6 Kali Beruntun, Warga Diminta Menjauh Radius 13 Km

Estimated read time 2 min read

LUMAJANG – Gunung Semeru kembali menunjukkan aktivitas vulkanik dengan enam kali erupsi berturut-turut sejak dini hari hingga Senin pagi (6 Oktober 2024). KLB pertama terjadi pada pukul 00:03 WIB, disusul KLB pada pukul 00:50 WIB, 02:18 WIB, 06:33 WIB, 06:50 WIB, dan terakhir pada pukul 07:14 WIB.

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyebutkan ketinggian kolom letusan akhirnya mencapai 700 meter di atas puncak. Gunung Semeru yang terletak di perbatasan Kabupaten Lumajang dan Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur, saat ini masih berstatus waspada atau level III.

Petugas stasiun pengamatan vulkanik, Liswanto, dalam keterangannya mengatakan, kolom abu erupsi terakhir berwarna putih hingga abu-abu dengan intensitas sedang teramati di bagian selatan.

“Masyarakat diimbau tidak melakukan aktivitas di kawasan tenggara sepanjang Besuk Kobokan, 13 kilometer dari puncak,” kata Liswanto.

Di luar jarak tersebut, masyarakat juga diimbau untuk tidak melakukan aktivitas di radius 500 meter dari bantaran sungai sepanjang Besuk Kobokan, karena kemungkinan terjadi akibat awan panas dan lava yang meluas hingga jarak 17 km dari puncak. “, dia menambahkan.

PVMBG juga menegaskan, radius 5 km dari kawah atau puncak Gunung Semeru merupakan kawasan terlarang karena berisiko melempar bara api. Selain itu, warga juga harus mewaspadai kemungkinan terjadinya Longsor Awan Panas (APG), Longsoran Lahar, dan Longsoran Lava di sepanjang sungai atau lembah yang terbentuk di puncak Gunung Semeru, khususnya di sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat dan Anak – cabang dari Besuk Kobokan.

Saat ini erupsi masih berlangsung dan masyarakat di Gunung Semeru diharapkan terus memantau informasi dari PVMBG dan mengikuti instruksi dari pihak berwenang untuk menghindari risiko bencana susulan.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours