Gus Imin Terima dr Calum Miller, Bahas Bahaya Aborsi

Estimated read time 3 min read

JAKARTA – Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Muhaimin Iskandar atau Gus Imin menyambut kedatangan dokter Calum Miller, dokter dari Oxford University Medical School sekaligus aktivis Pro Life.

Gus Imin menyambut kedatangan Dr. Calum dan rombongan. Gus Imin pun menyatakan bersedia berkolaborasi dalam mengkampanyekan bahaya aborsi atau Pro Life di Indonesia.

Gus Imin dari PKB mengatakan: “Topik Pro Life sangat penting bagi PKB. Pro Life penting bagi kita untuk berkarya lebih serius demi kemaslahatan ibu dan anak. Tentu saja PKB sangat berkeinginan untuk terus melakukan pekerjaan seperti ini.” Kantor DPP, Rabu (14 Agustus 2024).

Gus Imin menyambut baik kehadiran Calum bersama Ketua DPP PKB Bidang Kesehatan Nihayatul Wafiroh, Ketua Umum DPP Perempuan Bangsa Siti Mukaromah, Wakil Sekjen DPP PKB Anggia Ermarini, dan Anggota Komite IX DPR RI Arzeti Bilbina.

Sedangkan Calum bersama Matthew Merill dari Voice of America, drg. Hedwin Kadrianto, Sp.PM, Yehezkiel Tambunan, SH dan dr. Dorothy Gabriella.

“Kami sedang mendiskusikan bagaimana mencegah aborsi, alasan-alasannya dan bagaimana kami dapat mendukungnya di parlemen dan undang-undang,” kata Ninik, sapaan akrab Nihayatul Wafiroh.

Sementara itu, Calum Miller melihat praktik aborsi sebagai isu yang sering dibicarakan tidak hanya di Indonesia tapi juga internasional. Permasalahan ini menimbulkan banyak perdebatan dan perbedaan pendapat.

Untuk itu, Calum Miller mengajak PKB untuk bersama-sama mengkampanyekan bahaya aborsi dan cara antisipasinya. Menurutnya, banyak solusi yang bisa diterapkan perempuan saat mengalami kehamilan yang tidak diinginkan (KTD) selain aborsi.

“Bahwa situasi perempuan dengan kehamilan yang tidak diinginkan memiliki pilihan lain. Jadi aborsi bukan satu-satunya pilihan tetapi ada pilihan lain seperti rumah aman, lalu adopsi yang kami lakukan.” tekanan. Sosialisasi mengenai bahaya aborsi harus terus kita utamakan,” kata Calum.

Calum menambahkan, di Indonesia banyak terdapat rumah aman yang dikelola oleh berbagai organisasi khusus untuk perempuan dengan kehamilan tidak diinginkan.

“Di mana para pengidap KTD bisa datang ke tempat ini dan kemudian anaknya bisa diadopsi atau dibawa pulang. Kita berharap secara nasional, teman-teman baik dari PKB maupun pemerintah bisa menambah jumlah shelter seperti ini di Indonesia agar lebih banyak lagi kehamilan yang bisa diselamatkan, “ucap Calum.

“Dengan antara satu juta hingga dua juta aborsi per tahun, kami berharap ini bukan aborsi, melainkan bonus demografi dan masa depan negara kita,” lanjutnya. Saya”.

Lebih lanjut, Calum juga mendorong Fraksi PKB di Republik Demokratik Rakyat Korea untuk memperketat celah aborsi sebagaimana diatur dalam UU Kesehatan dan UU Kesejahteraan Ibu dan Anak (KIA).

“Kami juga membahas UU Kesehatan, UU Kesejahteraan Ibu dan Anak, bagaimana kita bisa memperketat ruang aborsi ini,” kata Calum. Memang ada kasus-kasus ekstrim yang melegalkan aborsi, tapi bagaimana undang-undang ini tidak disalahgunakan?”

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours