Hadapi Tantangan Digitalisasi, UMKM Butuh Pendampingan Terintegrasi

Estimated read time 2 min read

JAKARTA – Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) menggalakkan restrukturisasi untuk membantu UMKM di Indonesia menghadapi tantangan transformasi digital ke depan.

Perwakilan IWAPI, Rinavati Prihatininsikh mengatakan, pengolahan dukungan UMKM masih belum terkoordinasi dengan baik dan cenderung terfragmentasi.

“Perlu bantuan yang komprehensif, berkelanjutan dan tepat sasaran tergantung sektor dan besar kecilnya usaha,” ujarnya dalam acara FGD bertajuk Bantuan Restrukturisasi UMKM pada Jumat (16/8/2024).

Rinavati juga menekankan pentingnya beralih dari sistem ego dimana masing-masing pihak bekerja secara terpisah menuju ekosistem yang terintegrasi. Dalam ekosistem ini, kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, dan pemangku kepentingan lainnya seperti akademisi, media, dan LSM sangat penting untuk menciptakan kolaborasi yang kuat dan efektif dalam mendukung UKM perempuan.

Sebagai organisasi yang berdedikasi untuk memberdayakan perempuan pengusaha, IWAPI telah meluncurkan beberapa inisiatif untuk mendukung perempuan di UKM. Salah satu program IWAPI yang paling maju adalah pelatihan digital yang mencakup lebih dari 10.000 pengusaha perempuan di seluruh Indonesia.

Baca juga: Sandiaga Bangga Turis Asing Berminat Beli Produk UMKM di AKI 2024 Labuan Bajo

Program ini dirancang untuk meningkatkan kemampuan mereka dalam memanfaatkan teknologi digital untuk mengembangkan bisnis dan memperluas jangkauan pasar. Selain itu, IWAPI juga telah membangun jaringan internasional melalui G20 EMPOWER dan AWEN sehingga memungkinkan lebih dari 5.000 perempuan UMKM terhubung dengan pasar global.

Dengan mengedepankan kebijakan inklusif, IWAPI berupaya menciptakan lingkungan bisnis yang lebih kondusif bagi perempuan pengusaha di Indonesia. G20 EMPOWER, sebagai inisiatif global yang berfokus pada pemberdayaan ekonomi perempuan, memegang peranan penting dalam kegiatan ini. Program mentoring global yang diluncurkan oleh G20 EMPOWER telah melibatkan lebih dari 100.000 wirausaha perempuan di seluruh dunia.

Inisiatif ini memberi perempuan pengusaha akses terhadap pendampingan, pelatihan kepemimpinan, dan peluang untuk membangun jaringan bisnis internasional.

Beliau juga memberikan rekomendasi penting, termasuk akses yang lebih besar terhadap transformasi teknologi digital, perluasan program pendampingan lintas industri, serta mendorong kebijakan yang lebih inklusif dan mendukung perempuan dalam dunia usaha berdasarkan ukuran usahanya.

“Dengan komitmen bersama semua pihak, kami yakin UKM perempuan di Indonesia dapat menjadi kekuatan perekonomian yang penting dan berkontribusi signifikan terhadap perekonomian nasional,” ujarnya.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours