Hakim tolak penyelesaian gugatan antimonopoli, CEO UFC buka suara

Estimated read time 2 min read

Jakarta (ANTARA) – Dana White, CEO Ultimate Fighting Championship (UFC), promotor bela diri campuran terbesar di dunia, buka suara setelah Hakim Richard Boulware menolak menyelesaikan kasus antimonopoli.

White mempertanyakan apa yang menyebabkan keputusan sepihak Boulware menolak kesepakatan tersebut, padahal UFC dan para petarung yang diwakili tiang telah menandatangani kontrak.

Saya kira saya tidak melakukan apa pun terhadap orang itu (wasit Richard Boulware), kata White dalam laman resmi laga MMA di Jakarta, Senin.

Kasus antimonopoli telah berlangsung sejak minggu lalu Hakim Richard Boulware menolak penyelesaian setelah UFC harus membayar para petarung $335 juta untuk menutupi tuntutan hukum sepasang atlet dari tahun 2010 hingga 2017 dan kemudian dari tahun 2017 hingga saat ini.

Meski alasan lengkap atas keputusannya belum diungkapkan, Boulware sebelumnya menyatakan di pengadilan bahwa ia menentang penyelesaian tersebut karena nilai pembayaran yang disepakati masih rendah.

White menghindari tuntutan hukum antimonopoli terhadap UFC, tetapi pembalikan baru-baru ini (hakim menolak penyelesaian tersebut) telah memaksanya untuk menanggapi.

Ia menilai persoalan tersebut berada pada ranah persoalan pribadi karena pihak UFC dan para petarung sudah menyepakati langkah penyelesaiannya.

“Saya tidak tahu persis apa yang terjadi, tapi saya yakin ini terasa sangat pribadi. Apa pun yang terjadi pada pria ini (Hakim Richard Boulware), kami mengizinkan pengacara untuk menanganinya dan itulah yang terjadi.” katanya.

White juga mengatakan dia tidak pernah melakukan apa pun yang merugikan Boulware, termasuk sebelumnya ketika dia dan mantan salah satu pemilik UFC Lorenzo Fertitta bersekolah di SMA bersama Boulware.

Dia tidak mengatakan apakah dia dan pemain UFC Lorenzo Fertitta dekat dengan Boulware atau memiliki hubungan sebelumnya selain bersekolah di SMA yang sama.

“Saya tidak tahu apa yang saya atau Lorenzo lakukan dengannya di sekolah menengah, tapi sepertinya itu sangat, sangat pribadi. Ya, kami satu sekolah menengah dengan anak itu,” katanya.

Langkah selanjutnya dalam kasus antimonopoli ini adalah konferensi status yang dijadwalkan pada 19 Agustus, di mana hakim akan menetapkan tanggal tentatif untuk persidangan yang akan dimulai pada bulan Oktober.

UFC dan para petarung yang terlibat dalam dua tuntutan hukum terpisah masih bisa mencoba mencapai penyelesaian baru yang akan lebih memuaskan jika hakim menyetujuinya.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours