Hamas bahas gencatan senjata di Gaza dengan Qatar, Mesir, Turki

Estimated read time 2 min read

Kota Gaza (ANTARA) – Ketua kelompok militan Palestina Hamas, Ismail Haniyeh, mengadakan pembicaraan dengan Qatar, Mesir, dan Turki untuk meninjau kemajuan gencatan senjata di Jalur Gaza.

Dalam pernyataan yang dirilis Rabu (7/7), Hamas mengatakan Haniyeh telah mengadakan pembicaraan dengan mediator di Qatar dan Mesir mengenai gagasan untuk mencapai kesepakatan yang akan mengakhiri agresi brutal Israel terhadap warga Palestina di Gaza.

“Haniyeh juga membahas perkembangan terkini dengan para pejabat di Turki,” kata Hamas.

Sejak dimulainya serangan balasan terhadap Hamas pada 7 Oktober 2023, Israel telah membunuh hampir 38.000 warga Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak.

Serangan militer Israel menghancurkan daerah kantong pesisir tersebut.

Para mediator menyampaikan tanggapan Hamas terhadap usulan tersebut, termasuk pembebasan sandera yang ditahan di Gaza dan gencatan senjata di wilayah tersebut.

Israel sedang menilai tanggapan Hamas dan akan meneruskannya kepada mediator, menurut pernyataan yang dikeluarkan oleh kantor Perdana Menteri Benjamin Netanyahu atas nama agen mata-mata Mossad.

Mesir, Qatar dan Amerika Serikat telah berusaha selama berbulan-bulan untuk mencapai gencatan senjata dan pembebasan 120 warga Israel yang masih disandera oleh Hamas di Gaza.

Namun upaya mediasi masih gagal.

Hamas mengatakan perjanjian apa pun harus mengakhiri perang dan memungkinkan penarikan seluruh pasukan Israel dari Jalur Gaza.

Di sisi lain, Israel kemungkinan besar akan menerima jeda kemanusiaan sementara dan tetap bertekad mengakhiri perlawanan Hamas.

Sumber: Anadolu

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours