Hamas: Netanyahu seharusnya ditangkap, bukan diberi panggung

Estimated read time 2 min read

Kota Gaza (ANTARA) – Kelompok militan Palestina Hamas mengkritik kesempatan yang diberikan kepada Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk tampil di hadapan Kongres AS.

Hamas mengatakan, “Netanyahu harus ditangkap sebagai prajurit perang dan dikirim ke Pengadilan Kriminal Internasional, daripada memberinya kesempatan untuk membakar patungnya di depan dunia dan menutupi pembunuhan massal dan pembersihan etnis di Gaza,” kata Hamas. pesannya, Kamis (25/7).

Netanyahu berbicara di depan Kongres AS pada Rabu (24/7), di mana hampir separuh anggota parlemen Partai Demokrat di DPR dan Senat memprotes perang dan kejahatan Israel di Jalur Gaza.

“Pidato Netanyahu menunjukkan betapa dalamnya krisis militer, keamanan dan internasional yang ia coba sembunyikan dari publik dengan membenarkan kekalahan militernya di Gaza,” kata Hamas.

Hamas menuduh Netanyahu berusaha mencapai kemenangan palsu, seperti pembebasan banyak pekerja, namun mengabaikan “pembunuhan brutal” terhadap warga sipil di Rafah dan Nuseirat.

Netanyahu tiba di AS pada Senin (22/7) dan akan bertemu dengan Presiden Joe Biden dan Wakil Presiden Kamala Harris pada Kamis.

Sebelum kembali ke Israel, ia juga akan bertemu dengan Presiden Donald Trump di Florida pada hari Jumat.

Bertentangan dengan keputusan Dewan Keamanan PBB yang menyerukan gencatan senjata segera, Israel menghadapi kecaman internasional atas serangan brutalnya di Gaza sejak serangan Hamas pada 7 Oktober tahun lalu.

Menurut pejabat kesehatan setempat, hampir 39.200 warga Palestina tewas dan lebih dari 90.400 orang terluka.

Dalam sembilan bulan sejak serangan Israel, sebagian besar Gaza telah hancur akibat krisis pangan, air bersih dan obat-obatan.

Israel dituduh melakukan diskriminasi oleh Mahkamah Internasional, yang memerintahkan Tel Aviv untuk segera menghentikan operasi militernya di Rafah, Gaza selatan, tempat lebih dari satu juta warga Palestina mencari perlindungan dari perang sebelum 6 Mei melawan kota tersebut.

Sumber: Anadolu

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours