Hamas: Serangan Israel ke sekolah Gaza kejahatan perang kedok AS

Estimated read time 2 min read

Gaza (ANTARA) – Hamas, kelompok perlawanan Palestina, menyebut serangan udara mematikan Israel terhadap sekolah yang menampung warga sipil terlantar di Kota Gaza sebagai kejahatan perang yang didukung AS.

Setidaknya 22 orang, termasuk 13 anak-anak dan enam wanita, tewas Sabtu pagi ketika pesawat tempur Israel menyerang sebuah sekolah yang menampung pengungsi di lingkungan Zeitoun di Kota Gaza, menurut pihak berwenang setempat.

“Kejahatan ini, yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah modern, merupakan pelanggaran yang jelas terhadap seluruh nilai-nilai kemanusiaan dan hukum internasional, serta bersikeras untuk melanjutkan genosida brutal di Gaza dengan perlindungan militer dan politik yang diberikan oleh pemerintah Amerika Serikat.” Hamas. dalam keterangannya, Sabtu (21/9).

Hamas mengatakan serangan Israel telah menguji hati nurani manusia, sistem internasional dan seluruh institusinya untuk menghadapi perilaku agresif pendudukan Israel, menghentikan kejahatannya dan meminta pertanggungjawaban para pemimpin terorisnya.

Menurut Monitor Hak Asasi Manusia Euro-Mediterania, tentara Israel telah mengebom sekitar 21 sekolah yang menampung pengungsi di Jalur Gaza sejak bulan lalu, menewaskan 267 warga Palestina dan melukai ratusan lainnya.

Israel secara sistematis menyerang fasilitas sipil, termasuk sekolah, rumah sakit, dan tempat ibadah, di tengah serangan yang sedang berlangsung di Jalur Gaza.

Berdasarkan aturan perang, menyerang fasilitas sipil dapat dianggap sebagai kejahatan perang.

Israel terus melakukan serangan brutal terhadap Gaza sejak serangan Hamas pada Oktober tahun lalu meskipun ada resolusi Dewan Keamanan PBB yang menuntut gencatan senjata segera.

Menurut otoritas kesehatan setempat, hampir 41.400 orang meninggal, sebagian besar perempuan dan anak-anak, dan lebih dari 95.700 orang terluka.

Serangan Israel telah membuat hampir seluruh penduduk wilayah tersebut mengungsi di tengah blokade yang sedang berlangsung yang menyebabkan kekurangan makanan, air minum dan obat-obatan.

Sumber: Anadolu

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours