Hamas tunjuk pemimpin baru untuk lanjutkan negosiasi gencatan senjata

Estimated read time 2 min read

Istanbul (ANTARA) – Hamas akan melanjutkan perundingan gencatan senjata di Gaza setelah Yahya Sinwar terpilih sebagai pemimpin politik baru menggantikan Ismail Haniya yang dibunuh di Teheran, Iran pada 31 Juli.

“Negosiasi dipimpin oleh para pemimpin dan Sinwar tidak jauh dari proses negosiasi. Dia adalah bagian dari rinciannya,” salah satu pemimpin tertinggi Hamas, Osama Hamdan, mengatakan kepada Anadolu pada hari Rabu.

Hamas dan Iran menuduh Israel melakukan pembunuhan Haniya, namun Tel Aviv tidak membenarkan atau menyangkal tanggung jawab.

Hamdan mengatakan masalahnya bukan pada Hamas, namun pada Israel, Benjamin Netanyahu, dan Amerika Serikat, yang tidak tulus dalam melakukan mediasi atau upaya untuk mendorong gencatan senjata.

Selama berbulan-bulan, Amerika Serikat, Qatar dan Mesir telah berusaha mencapai kesepakatan antara Israel dan Hamas untuk menjamin pertukaran tahanan, gencatan senjata dan mengizinkan bantuan kemanusiaan masuk ke Jalur Gaza.

Namun upaya mediasi terhenti karena Netanyahu menolak memenuhi tuntutan Hamas untuk mengakhiri perang.

“Proses perundingan akan terus berlanjut,” tegas Hamdan.

Dia mengatakan Hamas bersikap fleksibel dalam merundingkan perjanjian gencatan senjata di Gaza. Hamas juga terus menganjurkan gencatan senjata di Gaza, penarikan penuh Israel, diakhirinya pengepungan, pemulihan wilayah kantong dan pertukaran tawanan.

Dia juga mengatakan bahwa Netanyahu tahu bahwa upayanya untuk menghindari hal ini tidak akan berhasil dan Sinwar akan terus bertindak sejalan dengan komitmen Hamas seperti sebelumnya.

“Sinwar memiliki tingkat fleksibilitas yang tinggi dalam mengatur urusan publik dan melindungi hak-hak rakyat Palestina,” ujarnya.

Sinwar masuk dalam daftar sasaran Israel karena Tel Aviv menuduhnya mendalangi serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 yang menyebabkan Israel melancarkan kampanye militer yang menghancurkan di Jalur Gaza.

Hingga saat ini, genosida di Israel telah menewaskan lebih dari 39.600 orang.

“Jika pembunuhan Haniya adalah salah satu tujuan Netanyahu untuk mengubah arah negosiasi, maka dia mengalami delusi. “Dasar perundingan telah diletakkan dan orang-orang yang melakukan perundingan di bawah kepemimpinan Haniya akan terus bekerja dengan Sinwar dalam semua rincian perundingan,” katanya.

Sumber: Anadolu

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours