HAN 2024, Bank Jatim Terima Penghargaan sebagai Dunia Usaha Peduli Anak

Estimated read time 2 min read

SURABAYA – Pemerintah Provinsi Jawa Timur mengapresiasi PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (Bank Jatim) pada kategori Dunia Usaha Perawatan Anak. Penghargaan ini diberikan pada puncak perayaan Hari Anak Nasional (HAN) Provinsi Jawa Timur Tahun 2024.

Direktur Bank Mikro, Ritel, dan Menengah Jatim R Arief Wicaksono mengatakan Banco Jatim selalu memberikan perhatian yang konsisten kepada anak-anak, terutama dalam hal pendidikan. Banyak program yang dilaksanakan lembaga penyiaran berkode BJTM ini untuk meningkatkan kualitas hidup anak.

“Kami tentunya berharap penghargaan ini dapat memotivasi Banco Jatim untuk terus melakukan kegiatan positif”, ujarnya, Senin (29/7/2024).

Selain itu, Bank Jatim juga gencar mengajak anak-anak di Jawa Timur untuk menabung sejak dini melalui Tabungan SimPel (Tabungan Pelajar). Tabungan yang ditujukan untuk pelajar/pelajar ini dilengkapi dengan persyaratan yang mudah dan sederhana serta fitur yang menarik. “Kami berharap Banco Jatim dapat berkontribusi dalam memberikan pendidikan kepada generasi penerus bangsa,” ujarnya.

Terkait kegiatan puncak perayaan HAN Jatim 2024, BJTM turut berkontribusi memberikan uang pelatihan kepada para pemenang lomba berbagai kategori. Seperti lomba workshop disabilitas individu, lomba workshop disabilitas kelompok, lomba antologi cerita bergambar dan masih banyak lagi. “Kami berkomitmen untuk terus mengikuti berbagai program pengembangan sumber daya manusia sejak dini demi masa depan anak Indonesia yang lebih baik,” tegas Arief.

Pj Gubernur Jatim Adhy Karyono mengatakan melalui acara ini diharapkan anak-anak terlindungi dari hal-hal yang membahayakan nyawanya. Tema besarnya adalah anak-anak dilindungi. Terlindungi dari hal-hal yang membahayakan kehidupan, tumbuh kembangnya. Agar kedepannya anak-anak ini bisa menjadi penerus bangsa, ujarnya.

Adhy juga mengkampanyekan gerakan lima pemberhentian untuk anak-anak. Lima langkah tersebut adalah: mengakhiri stunting, mengakhiri perundungan, berhenti mempekerjakan anak, mengakhiri anak tanpa kartu identitas, dan mengakhiri pernikahan anak. “Kita harus bersatu untuk memimpin semua anak kita menuju masa depan yang lebih baik,” katanya.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours