Harga cabai rawit di tingkat petani Temanggung naik

Estimated read time 2 min read

Temanggung (ANTARA) – Harga cabai rawit di tingkat petani di wilayah Temanggung, Jawa Tengah mulai naik dari Rp 20.000 per kilogram menjadi Rp 35.000 per kilogram.

Petani cabai di Desa Nampirejo, Kecamatan Tembarak, Nasrofi, Temanggung, Senin, mengatakan kenaikan harga cabai terjadi pada pekan ini karena gagal panen akibat cuaca.

“Pengaruh cuaca mendorong munculnya penyakit hama seperti lalat anggur dan thrips, hampir 20 persen tanaman terserang hama tersebut. Buah cabai ada bintik-bintik hitam, dan jika dipanen, daun tanaman juga ikut terjangkit. berbelok.” kuning karena serangan thrips,” ujarnya.

Ia mengatakan jika hama dan penyakit menyerang maka produktivitas tanaman tidak akan maksimal. Faktanya, hasil panen berkurang sebanyak 20 persen.

Saya melakukan pengobatan dengan pestisida dan insektisida, alhamdulillah sudah berkurang, namun pengobatannya harus dilakukan secara rutin untuk mencegah penyebaran hama dan penyakit, ujarnya.

Kepala Dinas Hortikultura dan Perkebunan, Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan (DKPPP) Kabupaten Temanggung, Sumarno mengatakan, kenaikan harga cabai bukan hanya karena cuaca, tapi juga karena sebagian petani di sawah baru mulai menanam cabai. .

“Di beberapa daerah sudah selesai panen dan saat ini kami sedang menanam cabai, khususnya di sawah,” ujarnya.

Ia mengatakan, luas tanaman tahunan di Temanggung mencapai 9.500 hektare. Jumlah tersebut meliputi tanaman keriting, cabai rawit, dan cabai besar.

Luasnya paling luas cabai keriting dan cabai rawit, lalu untuk cabai besar lagi 400 hektare, ujarnya.

Meski terjadi penurunan produktivitas, namun Pemerintah Kabupaten Temanggung menjamin ketersediaan cabai di pasaran.

“Dengan luas tanam 9.500 hektar dan produktivitas mencapai 10 ton per hektar, cukup untuk kebutuhan masyarakat bahkan bisa disuplai ke luar Temanggung,” ujarnya.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours