Harga Roket Iron Dome, Sekali Tembak Seharga Mobil Mewah

Estimated read time 4 min read

Israel – Iron Lady telah terbukti menjadi salah satu sistem pertahanan udara paling efektif di dunia. Setiap roket Tamir berharga Rp1,55 miliar hingga 1,5 miliar.

Iron Dome adalah sistem pertahanan udara canggih dan sistem pertahanan udara yang dikembangkan oleh Israel Aerospace Industries. Sistem ini dirancang untuk mencegat dan menghancurkan roket jarak pendek dan peluru artileri, yang dapat ditembakkan dari jarak 4 hingga 70 km (2 hingga 43 mil) dan dapat mengancam wilayah pemukiman di Israel.

Teknologi ini tidak hanya menjadi tulang punggung pertahanan Israel, namun juga menjadi simbol perkembangan teknologi militer modern yang terus berkembang seiring meningkatnya ancaman di kawasan. Namun, sistem serumit Iron Dome tentu tidak murah.

Sejarah Singkat Kubah Besi

Iron Dome pertama kali mulai beroperasi pada 27 Maret 2011 di dekat Beersheba di Israel selatan. Pada tanggal 7 April 2011, sistem tersebut berhasil mencegat roket pertama yang ditembakkan dari Gaza.

Sejak itu, Iron Dome berkembang pesat, mencatat tingkat keberhasilan 90% dalam mencegat rudal yang ditujukan ke daerah padat penduduk.

Antara tahun 2011 dan 2021, Amerika Serikat telah menghabiskan $1,6 miliar untuk mendukung pengembangan Iron Dome, dengan tambahan $1 miliar yang disetujui oleh Amerika Serikat. dia. Kongres pada tahun 2022.

Iron Dome tidak hanya ditempatkan di darat, tetapi juga dipasang di kapal perang untuk melindungi platform gas lepas pantai Israel dari ancaman rudal.

Harga Iron Lady Rocket: Berapa Biayanya? Roket Iron Lady Incestar (disebut “Tamir”) berharga antara $70.000 (RMB 1,55 miliar) dan $100.000 (RMB 1,5 miliar).

Pengeluaran tersebut merupakan bagian dari investasi yang lebih besar untuk melindungi Israel dari ancaman serangan roket. Secara khusus, mengingat ancaman yang ditimbulkan oleh kelompok militan di Gaza dan Lebanon, pemerintah Israel menganggap biaya yang dikeluarkan untuk melindungi warga sipil dan infrastruktur penting adalah wajar.

Efektivitas dan biaya operasional Sistem Iron Dome telah membuktikan kemampuannya dengan berhasil mencegat lebih dari 1.200 rudal pada akhir Oktober 2014. Meskipun tingkat keberhasilannya tinggi, biaya pengoperasian sistem ini cukup besar.

Setiap kali Iron Lady diluncurkan untuk menguji rudal, biayanya jutaan dolar per misi, terutama jika Anda memasukkan biaya penggunaan radar dan infrastruktur pendukung lainnya.

Iron Dome dirancang untuk menahan serangan rudal jarak pendek. Salah satu tantangan terbesarnya adalah menghadapi ancaman yang lebih besar dari kelompok Hizbullah Lebanon, yang diperkirakan memiliki lebih dari 100.000 roket.

Dalam kasus ini, Iron Dome kemungkinan besar akan kewalahan secara fisik dan finansial, terutama jika terjadi sejumlah besar serangan secara bersamaan.

Untuk mengatasi masalah tersebut, Israel mengembangkan senjata energi laser sebagai pelengkap Iron Dome. Teknologi laser dinilai lebih murah dan efisien dalam jangka panjang karena biaya per unitnya lebih rendah dibandingkan rudal laser.

Saat ini sedang mengembangkan senjata energi Senjata energi, seperti sistem balok besi, menggunakan laser berenergi tinggi untuk menghancurkan roket, mortir, dan ancaman udara lainnya.

Teknologi ini lebih ekonomis, hanya berharga beberapa dolar per saham. Namun senjata laser memiliki kelemahan pada kondisi cuaca buruk, seperti kabut atau awan tebal, sehingga dapat mempengaruhi efektivitas sinar laser.

Pada bulan Februari 2022, Perdana Menteri Israel saat itu Naftali Bennett mengumumkan bahwa sistem laser berbasis darat akan mulai diterapkan dalam waktu satu tahun. Tujuan utamanya adalah membangun “dinding laser” di sekeliling Israel untuk mempertahankan diri dari roket, rudal, dan drone.

Meskipun teknologi laser menawarkan solusi yang lebih murah, kecepatan dan jangkauan penembakannya masih terbatas, sehingga penggunaannya dalam kombinasi dengan kubah besi dapat mengurangi biaya intersepsi.

Iron Dome di Laut: C Dome Pada tahun 2014, Raphael merilis Iron Dome versi laut yang disebut C-Dome. Sistem ini dirancang untuk melindungi kapal perang dari serangan rudal. Salah satu fitur utama C-dome adalah kemampuan emisi vertikalnya, yang memberikan cakupan 360 derajat tanpa sistem ground iron dome.

Pada tahun 2016, sistem ini berhasil diuji di laut dengan menghancurkan beberapa rudal. Sistem tersebut siap dipasang pada kapal Ser 6 Israel yang dilengkapi dengan sistem pertahanan Barak 8 untuk melindungi dari serangan anjungan gas lepas pantai.

Baca Juga: 200.000 Rudal Hizbullah Akan Hantam Iron Dome

Ancaman Drone: Adaptasi baru Iron Dome Iron Dome juga dinilai efektif dalam melawan ancaman drone. Meskipun harga pencegat Tamir sekitar $100.000, ini masih jauh lebih murah dibandingkan menggunakan sistem pencegat utama Israel lainnya, MIM-104 Patriot, yang biaya peluncurannya $2-3 juta. Drone murah menjadi ancaman yang semakin umum, sehingga Iron Dome menawarkan solusi yang lebih terjangkau untuk melawan ancaman ini.

Pada tahun 2015, Rafael merilis cuplikan uji Iron Dome yang berhasil mencegat beberapa drone di ketinggian rendah dan tinggi. Sistem ini dikatakan mampu menghancurkan drone bahkan sebelum mereka cukup dekat untuk meluncurkan senjata, dan dalam beberapa kasus, pencegat dapat langsung memicu gerakan tersebut.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours