Harga Tinggi, Bulog Akui Sulit Serap Beras Lokal

Estimated read time 2 min read

dlbrw.com, JAKARTA — Tantangan besar dalam upaya Perum Bulog menyerap beras produksi lokal ada dua, yakni tingginya harga pasar dan rendahnya kualitas beras yang ditawarkan petani. Dalam rapat dengar pendapat Komisi IV DPR RI di Jakarta, Rabu (4/9/2024), Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthy mengatakan pembelian beras Bulog akan dibatasi pada Harga Pengadaan Pemerintah (PPP).

Saat ini HPP beras ditetapkan sebesar Rp11.000 per kilogram beras dengan tingkat potongan maksimal 20 persen. Namun harga beras giling saat ini sudah mencapai Rp 12.100 per kilogram sehingga Bulog tidak bisa membelinya, kata Bayu.

Dia mengatakan, pembelian beras lokal dari Bulog dalam jumlah besar dapat menambah tekanan inflasi karena saat ini beras merupakan penyumbang inflasi terbesar. Selain masalah harga, kualitas beras juga menjadi kendala. Bayu mengatakan, sebagian besar beras yang dihasilkan petani memiliki kadar air yang tinggi sehingga tidak memenuhi standar yang ditentukan.

“Sesuai Amanat IV Komisi DPR RI, kami dilarang mengedarkan beras di bawah standar. “Kelimpahan air menjadi salah satu faktor penentu kualitas beras,” imbuhnya.

Ada beberapa syarat untuk menentukan kualitas beras. Persyaratan mutu beras yang diakui Bulog adalah kadar air maksimal 14 persen; butir pecah maksimal 20 persen; dan sereal tidak melebihi 2 persen.

Kadar air merupakan salah satu parameter kualitas bahan pangan yang penting. Keberadaan air sangat mempengaruhi sifat fisik pangan, seperti kenampakan, mutu dan rasa. Selain itu, kandungan air juga menjadi faktor kunci dalam proses dekomposisi.

Terkait hal tersebut, Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi mengatakan pada 2 September, pembelian beras dalam dan luar negeri mencapai 3,56 juta ton. Rinciannya, pengadaan beras dalam negeri mencapai 1,01 juta ton, meliputi stok beras pemerintah (BPRS) sebanyak 625.536 ton dan stok beras komersil sebanyak 391.714 ton. Sementara pembelian beras dari luar negeri mencapai 2,54 juta ton. Bayu memperkirakan Bulog mampu menyerap tambahan produksi beras dalam negeri sebanyak 200.000 ton hingga akhir tahun ini.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours