Harganas di Banyumas, Pemprov Jateng Kick Off Intervensi Serentak Pencegahan Stunting

Estimated read time 3 min read

BANYUMAS – Pemerintah Daerah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah serius menyelesaikan permasalahan stunting guna mewujudkan generasi emas di tahun 2045. Keseriusan tersebut dibuktikan dengan diluncurkannya intervensi serentak pencegahan stunting pada tahun 2024 di GOR Satria Purwokerto, Rabu (12/06/2024).

Di bawah kepemimpinan Pj Gubernur Jawa Tengah Sumarno, awal mula intervensi preventif terhadap stunting saat ini ditandai dengan pemukulan kentongan. Acara ini sekaligus memperingati Hari Keluarga Nasional ke-31 tingkat provinsi dengan melibatkan pemangku kepentingan terkait dari 14 kabupaten/kota eks Karesidenan Kedu, Pekalongan, dan Banyumas.

Menurut Sumarno, keluarga merupakan sekolah pertama yang menciptakan sumber daya manusia. “Jika kita ingin mencapai ‘Indonesia Emas 2045’, kuncinya berkaitan langsung dengan (kualitas) sumber daya manusia,” ujarnya.

Sumarno mencatat, Khargana ke-31 ini menjadi pengingat bagi seluruh politisi yang banyak membantu menyelesaikan permasalahan terkait pembangunan kualitas keluarga. Diantaranya masalah stunting, kemiskinan dan pengangguran.

Khusus terkait permasalahan stunting, Sumarno meminta semua pihak mempercepat tindakan penanganannya. Di tingkat regulasi, Pemprov Jateng mengeluarkan Surat Edaran Gubernur Jateng Nomor 440/0002416. Keputusan 19 Maret 2024 memerintahkan percepatan pengurangan kesenjangan pertumbuhan.

Ia menambahkan, salah satu bentuk khusus dari surat edaran ini adalah intervensi simultan untuk mencegah stunting. Langkah ini mempercepat pemasukan data anak yang mengalami gangguan tumbuh kembang dan makan sehingga dapat segera diatasi.

“Dari hasil asesmen, posyandu, PKK masih mengalami keterlambatan dalam memasukkan data. Data sebenarnya penting untuk dasar pengambilan kebijakan. Sejak awal, kami melakukan intervensi pada data agar hasilnya dapat diketahui.” segera,” katanya.

Yuni Rahayuningtyas, Kepala Dinas Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Jawa Tengah, mengatakan kader posyanda dan PKK terlibat dalam penindakan serentak yang bertujuan mencegah stunting. Secara khusus, program ini ditujukan kepada anak-anak di bawah usia lima tahun, ibu hamil, dan calon pengantin. Untuk memperoleh data yang dapat diandalkan, akan dilakukan pengukuran berat badan, tinggi badan, risiko anemia, dan kualitas gizi

Dijelaskan intervensi tersebut dilakukan secara seragam di 49.967 Posyand di Jawa Tengah. Tak hanya kader posyandu dan RPK, program ini juga melibatkan para kepala desa/kepala desa, termasuk Babin dan Bhabinkamtimas.

“Jika catatannya mencakup anak-anak, wanita hamil, dan kucing yang mengalami masalah makan, mereka perlu berkonsultasi dengan ahli kesehatan untuk mengetahui apa masalahnya. Kemudian, tergantung masalahnya, dilakukan intervensi, baik berupa edukasi, pemberian nutrisi tambahan, atau tindakan (rekomendasi) lain yang ditentukan dokter, ujarnya.

Yuni menjelaskan, intervensi tersebut akan terus dikawal. Tak hanya di bulan Juni, program ini juga akan berlanjut di bulan-bulan berikutnya. Data yang diperoleh dengan cara ini selalu terkini dan berkualitas tinggi.

“Kalau bisa diamati pertumbuhan anak setiap bulannya, maka tidak hanya bulan Juni saja. Bulan Juni hanya sekedar momentum mobilisasi masyarakat, oleh karena itu semua anak, ibu hamil, dan kucing harus datang ke Posyand,” kata Yuni. .

Ketua Divisi TP PKK I Jateng Inda Sumarno tak menampik, PKK dengan sumber daya manusianya yang luar biasa mendapat tugas berat dengan program ini. Mereka harus mencatat dan mengukur calon sasaran, termasuk remaja, anak balita, ibu hamil, dan calon pengantin. Selain itu, ketika Anda mengetahui potensi terjadinya stunting, Anda perlu segera melakukan tindakan pencegahan terhadap stunting.

Menurutnya, para kader harus bekerja sama dengan desa dan pemerintah kota untuk memberikan pelayanan posyand terbaik, memberikan pelayanan kepada masyarakat, dan mendorong pola hidup bersih dan sehat. Kami berharap dengan cara ini program intervensi pencegahan stunting dapat dilaksanakan.

“Dari PKK kami mengerahkan seluruh kader untuk bersatu padu mendukung program tersebut,” tegas Indah.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours