Hari Dialog Antar Peradaban hadirkan semangat pertukaran budaya

Estimated read time 2 min read

Beijing (Antara) – Berdasarkan resolusi yang diajukan Tiongkok yang disetujui secara bulat pada sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) ke-78, Jumat (6 Juli) ditetapkan sebagai Hari Dialog Antar Peradaban Internasional.

Fu Kang, perwakilan tetap Tiongkok di PBB, mengatakan bahwa usulan Tiongkok bertujuan untuk memanfaatkan sepenuhnya peran penting dialog antar peradaban dalam menghilangkan diskriminasi dan prasangka, memperkuat saling pengertian dan kepercayaan, mengembangkan hubungan antar negara, dan memperkuat persatuan dan kerja sama.

Dalam konteks berbagai krisis dan tantangan yang saling terkait saat ini, dunia telah memasuki era baru ketidakstabilan dan perubahan yang sekali lagi membawa masyarakat manusia ke persimpangan jalan yang bersejarah. Hal inilah yang menjadi inti usulan Tiongkok.

Proposal tersebut menunjukkan dukungan kuat Tiongkok terhadap multilateralisme dan kerja PBB, serta meningkatkan tanggung jawab Tiongkok sebagai negara terdepan dalam abad yang ditandai dengan perubahan yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Dalam beberapa tahun terakhir, Tiongkok telah menciptakan sejumlah platform untuk dialog dan pertukaran antar peradaban yang berbeda, menciptakan peluang bagi kemakmuran bersama dan pengembangan budaya yang berbeda melalui vitalitas ekonomi yang kuat.

Pertukaran dan integrasi budaya merupakan prasyarat penting untuk menciptakan masyarakat yang lebih baik dan dunia yang harmonis dan damai.

Contoh utama dari hal ini adalah Festival Perahu Naga tahun ini, yang bertepatan dengan Hari Dialog Antar Peradaban Internasional yang baru ditetapkan.

Saat masyarakat Tiongkok merayakan Festival Perahu Naga pada Senin (6 Oktober), perlombaan perahu naga tidak hanya digelar di Tiongkok, tetapi juga di belahan dunia lain.

Perlombaan persahabatan perahu naga internasional pertama diadakan di Frankfurt, Jerman, dengan tim perahu naga dari Tiongkok, Jerman dan negara lainnya.

Di Belanda, masyarakat sangat antusias menyaksikan barongsai, lomba perahu naga, dan acara budaya lainnya serta ikut larut dalam kemeriahan festival tersebut.

Festival ini melambangkan semakin populernya tradisi dan budaya Tiongkok di seluruh dunia. Selain itu, konsep Tiongkok tentang hidup berdampingan secara damai, hidup selaras dengan alam, dan kesediaan menerima perbedaan secara bertahap mendapat pengakuan dari dunia internasional karena keunggulannya dalam mengatasi berbagai tantangan saat ini.

Konektivitas budaya mendorong hubungan antar komunitas. Bersama peradaban lain, peradaban Tiongkok akan membangun jembatan budaya yang menghubungkan dunia.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours