Hari Ibu Internasional dan Indonesia Punya Tanggal Berbeda, Ini Sejarahnya

Estimated read time 2 min read

REPUBLIKA.CO. pada akhir pekan kedua.

Hari Ibu dirayakan pada hari Minggu kedua bulan Mei di lebih dari 75 negara, termasuk Amerika Serikat, Kanada, Australia, Jerman, Italia, Jepang, dan Belanda. Acara ini didedikasikan untuk mengucapkan terima kasih kepada ibu dan ayah.

Bagaimana Hari Ibu dirayakan di bulan Mei? Dalam laman Ekonomi, Minggu (12/5/2024), pendirinya adalah seorang Amerika bernama Anna Jarvis yang pertama kali merayakan Hari Ibu pada Mei 1908.

Anna menerima upacara peringatan untuk ibunya, Ann Reeves Jarvis, seorang aktivis perdamaian yang mendirikan Klub Kerja Hari Ibu untuk merawat tentara yang terluka selama Perang Saudara. Tujuan Anna adalah untuk menghormati dedikasi dan komitmen ibunya Ann terhadap keluarga dan negaranya.

Upaya Anna Jarvis membuat pemerintah Amerika Serikat secara resmi merayakan Hari Ibu pada tahun 1914. Sejak itu, Hari Ibu dirayakan di seluruh dunia. Hari Ibu juga menjadi momen mengenang orang tua yang telah meninggal dunia.

Jika sang ibu masih ada, di banyak negara, anak-anak dan keluarga biasanya memberikan kartu, hadiah, atau bunga kepada ibu. Banyak keluarga juga membebaskan orang tua dari pekerjaan rumah tangga, berkumpul untuk makan malam, atau merencanakan liburan untuk dihabiskan bersama orang tua mereka.

Ada pula yang memilih berdonasi atas nama ibu atau memberikannya kepada orang tua yang membutuhkan. Sekolah dan organisasi sering mengadakan acara Hari Ibu untuk meningkatkan kesadaran akan kesehatan dan kesejahteraan ibu.

Namun, tidak semua negara merayakan Hari Ibu pada hari Minggu kedua bulan Mei. Perayaan Hari Ibu di banyak negara di Eropa dan Timur Tengah sangat mirip dengan Hari Perempuan Internasional yang diperingati pada tanggal 8 Maret setiap tahunnya.

Lain halnya dengan di Indonesia yang Hari Ibu diperingati setiap tanggal 22 Desember. Penetapan tanggal 22 Desember sebagai Hari Ibu di Indonesia erat kaitannya dengan pelaksanaan Kongres Perempuan Indonesia. 

Kongres ini pertama kali diadakan di Yogyakarta sebelum kemerdekaan Indonesia, khususnya pada tanggal 22-25 Desember 1928. Acara ini dihadiri lebih dari 1.000 orang dari 30 organisasi perempuan yang bertujuan untuk memperjuangkan hak-hak perempuan.

Ada banyak resolusi kongres yang menentang diskriminasi terhadap perempuan, khususnya di bidang pendidikan dan pernikahan. Pada tanggal 22 Desember 1953, bertepatan dengan peringatan 25 tahun Kongres, Presiden pertama Republik Indonesia, Soekarno, menetapkan tanggal tersebut sebagai Hari Ibu negara.

 

 

 

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours