Karachi (ANTARA) – Anggota Parlemen beraliran Marxis Anura Kumara Dissanayake unggul telak dalam pemilihan presiden Sri Lanka berdasarkan hasil penghitungan suara tidak resmi yang dirilis pada Minggu (22/9) pagi.
Hasilnya menunjukkan bahwa Dissanayake, 55 tahun, memiliki peluang bagus untuk menjadi presiden ke-10 negara tersebut.
Pemimpin oposisi Sajith Premadasa berada di urutan kedua, sementara Ranil Wickremesinghe, yang dikatakan sebagai salah satu dari dua pesaing terkuat bersama Dissanayake, berada di urutan ketiga.
Menteri Luar Negeri Sri Lanka Ali Sabri mengatakan di media sosial bahwa Dissanayaka menang.
Pejabat pemilu mengatakan sekitar 76 persen dari 17,1 juta pemilih yang memenuhi syarat memberikan suara.
Sebanyak 38 kandidat akan mengikuti pemilihan presiden pada hari Sabtu, yang pertama sejak Sri Lanka menyatakan kebangkrutan pada tahun 2022, yang menyebabkan pemecatan pemerintah, termasuk presiden saat ini.
Pemilu ini dipandang sebagai referendum mengenai masa jabatan dua tahun Wickremesinghe, yang hanya mengalami sedikit pemulihan ekonomi di negara tersebut sejak krisis keuangan pada tahun 2022.
Sumber: Anatolia
+ There are no comments
Add yours