Hasil Tes Psikologi, Kuasa Hukum Polda Jabar Sebut Pegi Setiawan Pembohong

Estimated read time 2 min read

BANDUNG – Tim kuasa hukum Polda Jabar menyebut Peggy Stiwan yang merupakan tersangka pembunuhan Wina Sirbon dan Aki di Sirbon tahun 2016 memiliki kecenderungan berbohong dan memanipulasi.

Hal itu diungkapkan tim kuasa hukum Polda Jabar saat membacakan hasil tes psikologi Peggy Stiwan dalam sidang praperadilan dengan agenda tanggapan Polda Jawa yang digelar di Pengadilan Negeri (PN) Bandung. Selasa (2) /7/2024).

Kesadarannya biasa saja, penampakan Peggy Stiwan tidak menjaga dirinya, terlihat lemah, ada tato bintang di lengan kanannya, kata tim kuasa hukum Polda Jawa.

Tim kuasa hukum Polda Jawa mengatakan Peggy Stiwan kerap menggaruk tangan dan kepala serta tampak khawatir setiap kali diperiksa.

Peggy garuk-garuk tangan dan kepala, terkesan tidak nyaman, bicara, komunikasi perlu waktu untuk merespons, ujarnya.

Selain itu, Peggy Stevan kerap menjawab tidak tahu dan terbata-bata saat menjawab pertanyaan.

“Mereka sering menjawab tidak tahu, dengan kalimat pendek dan rumit. Saat menjawab pertanyaan, mereka melihat ke arah lain,” imbuhnya.

“Tidak mengalami kekacauan. Emosi, tampak prihatin dan khawatir. Emosi, sesuai dengan isi pembicaraan. Tidak ada gangguan persepsi atau halusinasi. Ajukan pertanyaan berulang-ulang,” imbuhnya.

Tim kuasa hukum Polda Jawa juga menyebut Peggy Stiwan biasanya cenderung berbohong dan memanipulasi.

“Bahwa Peggy Steven cenderung berbohong atau menutupi kebenaran dan dimanipulasi. Ada cerita berbeda antara Peggy dan ayahnya ketika ditanya tentang kejadian yang sama,” ujarnya.

Memang Peggy Stiwan ditangkap di Polsek Gunung Sari Cirebon terkait kasus obat-obatan terlarang.

“Partisipasi dalam lingkungan yang negatif. Penggunaan alkohol dan penggunaan narkoba,” ujarnya.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours