Hati-hati memberikan teh kepada anak

Estimated read time 2 min read

Jakarta dlbrw.com – Dokter Ria Yoanita Sp.A, dokter spesialis anak Universitas Indonesia, mengimbau para orang tua berhati-hati dalam memberikan teh kepada anaknya, karena dapat mempengaruhi tumbuh kembang anak.

Orang tua sebaiknya memperhatikan waktu dan jumlah teh yang diberikan kepada anaknya agar tidak terlalu banyak minum teh, kata Lia kepada Antara di Jakarta, Jumat.

Menurutnya, anak seringkali merasa kenyang dan tidak mau makan setelah minum teh, padahal teh tidak mengandung zat gizi makro yang diperlukan untuk tumbuh kembang anak.

“Teh tidak mengandung zat gizi makro seperti karbohidrat, protein, atau lemak, dan sedikit mineral, sehingga dapat berbahaya bagi anak yang membutuhkan nutrisi lengkap untuk tumbuh kembangnya.”

Selain itu, polifenol dan asam fitat yang terdapat pada teh dapat menghambat penyerapan zat besi sehingga meningkatkan risiko kekurangan zat besi pada anak.

“Teh mengganggu penyerapan zat besi, membuat anak-anak lebih rentan mengalami anemia defisiensi besi, yang dapat menyebabkan penambahan berat badan dan stunting jika tidak ditangani dengan cepat,” kata Leah.

Oleh karena itu, teh sebaiknya tidak digunakan sebagai pendamping makan dan tidak boleh diminum saat makan.

Leah juga mengatakan teh mengandung stimulan seperti kafein, teobromin, dan teofilin yang dapat membuat anak lebih aktif dan mengantuk.

Selain itu, teh memiliki sifat diuretik sehingga jika anak Anda terlalu banyak minum teh, ia akan lebih sering buang air kecil.

Leah mengingatkan, teh kemasan tidak boleh diberikan kepada anak-anak karena mengandung banyak gula. Minuman yang tinggi gula dapat meningkatkan risiko terjadinya obesitas.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours