Hercules dari Serang Rizki Juniansyah bentuk mental jawara Olimpiade

Estimated read time 5 min read

Serang (ANTARA) – Jumat (9/8) pagi, warga RT 04/08 Banyarsari, Chipotsok Jaya, Kota Serang berkumpul menyaksikan pertandingan angkat besi tahun 2024 melalui layar proyektor. Wajahnya tegang, penuh doa, dukungan dan harapan tersungging di bibirnya, termasuk Mohammad Yassin. Yassin merupakan pelatih sekaligus ayah dari Rizki Juniansyah yang membawa nama Indonesia pada angkat besi 73kg putra Olimpiade 2024 di Paris, Prancis.

Di kelas satu yang kejang, kinerja Rizki tidak stabil, kerutan muncul di wajah Yasin. Namun, ketika angkatan kedua 155 kg berhasil, ada raut lega sekaligus optimis di wajah mantan atlet angkat besi Indonesia periode 1983-1993 itu.

Dengan rasa was-was dan penuh harapan, warga menantikan keberhasilan Rizki, ketika kesempatan emas angkatan bersih dan brengsek itu tiba.

Pada lift pertama, mulus, menyelesaikan 191 kilogram. Rizki kemudian menambah bobotnya menjadi 199 kg pada generasi kedua.

Rekor Olimpiade lawan tangguh Rizky, Shi Zhiyong dari China justru terpaut tiga lift. Wakil China yang juga dua kali peraih medali emas Olimpiade itu gagal mengangkat beban 191 kilogram sehingga memberi peluang besar bagi Rizki.

Air mata Rizki di Paris saat itu seakan mencurahkan energi dan suasana spiritualnya melalui layar proyektor di Kota Serang, Provinsi Banten. Semua orang yang menonton pasti akan menangis dan menangis ketika mendengar gaung ‘Garuda din Dhadaku’. Usai operasi, Yassin yang masih emosi tak menyangka putranya bisa mengalahkan lawan tangguh China, Shi Zhiyong, yang punya dua medali emas Olimpiade. Faktanya, Rizky sudah berjuang sejak saat itu dan dokter melarangnya angkat beban sejak menjalani operasi usus buntu pada Agustus 2023.

Menurut penjelasan dokter, Rizki tidak boleh berlatih selama setahun, atau minimal enam bulan. Namun, Anda hanya bisa memegang pelat besinya.

Kekuatan fisik Rizki sangat kuat sehingga ia tidak merasakan sakit. Namun, penyakit usus buntu yang sudah lama diabaikan membuat Yasin putus asa untuk membawa putranya berkompetisi lagi.

Sebab dalam olahraga angkat beban, kekuatan otot perut merupakan kunci atau kekuatan utama untuk sukses dalam olahraga angkat beban. Namun, setelah Rizki menjalani operasi usus buntu, hal itu mengganggu seluruh program latihannya.

Sambil menahan air mata, Yasin mengenang perjuangan Rizki pasca operasi usus buntu. Meski luka operasinya masih basah, Rizki tetap bertekad mendapatkan tiket Olimpiade.

Rizki, dalam situasi tersebut, bertekad berangkat sendiri ke Kejuaraan Angkat Besi Dunia IVF 2023 di Riyadh, hanya untuk menurunkan berat badan dan mengikuti olahraga tanah, ia harus pulang.

Rizky pulang dengan luka pasca operasi pecah dan berdarah, serta bungkuk. Untungnya, ada seorang dokter Jepang yang segera memberikan pertolongan pertama.

Antusiasme Rizki membuat Yassin tak sia-sia memberinya menu latihan yang sesuai dengan kondisi fisiknya selama masa pemulihan.

Menu olahraganya tetap menyasar seluruh otot tubuh agar tidak melemah pasca operasi, kecuali untuk mengurangi tekanan pada otot perut.

Latihan jelang laga kualifikasi Olimpiade Paris 2024 di Piala Dunia IWF 2024 di Phuket, Thailand semakin intensif. Rizky memusatkan latihannya pada latihan bulldog sederhana di rumah.

Yasin mengungkapkan emosinya dan berterima kasih kepada para tetangga yang juga mendukung putranya, meski pelat angkat besi mengguncang rumah di sekitarnya. Rekor Dunia Puncak, pada kejuaraan di Phuket, Rizki berhasil menjadi juara dengan total angkatan angkat besi 365 kg, kembali mencetak rekor dunia baru, dan juga merebut tiket bertanding di Olimpiade 2024. Rekor angkat besi Indonesia Rahmat Erwin Abdullah pada kejuaraan sebelumnya di Riyadh, memiliki berat badan 364 kilogram.

“Ini benar-benar spektakuler dan di luar pemahaman saya,” kata Yassin.

Semangat Rizki semakin kuat, dengan konsistensi menjaga tradisi juara, ia berhasil meraih medali emas di Olimpiade.

Rizki meraih emas dengan total angkatan 354 kg berupa grab 155 kg dan deadlift 199 kg.

Ia mengukir sejarah sebagai lifter Indonesia pertama yang meraih medali emas di Olimpiade, sekaligus menorehkan namanya sebagai pemegang rekor Olimpiade di cabang powerlifting dan angkat beban dengan angkatan 199kg.

Rizki Juniansyah selaku peraih emas kedua sekaligus atlet angkat besi Indonesia pertama yang meraih podium teratas Olimpiade ditunjuk sebagai pembawa bendera pada parade penutup. Berharap di Bandara Soekarno-Hatta Tangerang, Selasa (13/8), Rizki mengutarakan keinginannya meraih medali emas sebagai tradisi angkat besi Olimpiade ke depan.

Rizky juga mengungkapkan akan merenovasi seluruh Bulldog Hall setelah meraih emas agar kedepannya bisa kembali meraih medali dengan menyumbangkan medali pada ajang lainnya.

Selain itu, sisa bonus yang mengalir dari pemerintah juga digunakan sebagai tabungan untuk mempersiapkan masa depan ketika pensiun.

Usai Olimpiade Paris 2024, Rizki Juniansyah mengaku akan melanjutkan persiapan Pekan Olahraga Nasional (SW) 2024 di Aceh dan Sumut secepatnya.

Kemudian di Olimpiade 2028, Rizki berharap angkat besi Indonesia bisa kembali mengukir sejarah dengan meraih medali emas.

Ia mengatakan, medali emas angkat besi pertama yang diterimanya merupakan langkah awal perjalanannya untuk terus berprestasi di Olimpiade.

Dukungan pemerintah akan datang. Presiden RI Joko Widodo memastikan bonus bagi atlet peraih medali emas akan bertambah dari sebelumnya Rp 5,5 miliar menjadi Rp 6 miliar.

Menteri Pemuda dan Olahraga Dito Ariotjo mengatakan kemenangan Rizki merupakan momen bersejarah. Sebab, dalam satu hari, lagu Indonesia Raya diperdengarkan untuk kedua kalinya di Olimpiade Paris, setelah sebelumnya pada hari tersebut pemanjat tebing Vedric Leonardo berhasil meraih medali emas. Hasil debut cemerlang Rizki Juniansyah di Olimpiade Paris menjadikannya peraih medali emas termuda Indonesia di usia 21 tahun dan menjadi lifter pertama yang berhasil menyumbang medali emas.

Perjuangan Rizki Juniansyah bukan sekadar kemenangan bagi para atlet. Ini adalah epik tentang perjuangan, tekad dan cinta tanah air. Hal ini menjadi inspirasi bagi kita semua untuk terus berjuang dan memberikan yang terbaik bagi bangsa.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours