Hima Persis Edukasi Masyarakat tentang Bahaya Judi Online

Estimated read time 2 min read

JAKARTA – Perjuangan melawan perjudian online yang merusak kehidupan harus terus berlanjut. Pengurus pusat Himpunan Mahasiswa Islam (Hima Persis) juga ikut serta dalam kampanye melawan ancaman perjudian online.

Kampanye bahaya perjudian online kali ini digelar dalam bentuk diskusi publik bertajuk “Hima Persis Talks” di Aula STAI Persis Jakarta. Pada hari Sabtu, 14 September 2024, diskusi bertajuk “Mewujudkan Indonesia Emas Merdeka dari Judi Online” menarik perhatian berbagai kalangan yang ingin memperdalam pemahaman mengenai dampak negatif perjudian online dan pentingnya literasi digital. Ciptakan masa depan yang lebih baik bagi masyarakat.

Judi online dikenal sangat berbahaya. Selain itu, perjudian online membuat orang tidak produktif dan membuang-buang uang karena mengira mereka kaya tanpa bekerja keras.

Dalam sambutannya, Ilham Nurhidayatullah, CEO Hima Persis Center, menekankan pentingnya meningkatkan kesadaran masyarakat, termasuk generasi muda, tentang bahaya perjudian online. “Melalui acara seperti Hima Persis Talks ini, masyarakat khususnya generasi muda dapat lebih memahami dampak negatif perjudian online guna mencapai Indonesia Emas 2045,” kata Ilham dalam keterangan yang diterima, Senin (16/9/2024).

Topik ini diangkat seiring meningkatnya kekhawatiran masyarakat terhadap dampak negatif perjudian online. Judi online tidak hanya menghancurkan kondisi keuangan individu, namun juga berdampak besar pada struktur sosial dan kesejahteraan masyarakat.

Dalam acara ini banyak pembicara berpengalaman yang menyampaikan pandangan dan pemahamannya terhadap ayat tersebut. Pembicara: Wakil Presiden Cybercreation Abdurrahman Hamas Nahdli, Wakil Presiden Mahasiswa STAI Persis Jakarta Aay Mohamad Furkon dan Presiden Program Penyiaran Islam STAI Persis Jakarta KH Teten Romly Qomaruddien.

Ketiga pembicara tersebut sangat memahami bahaya perjudian online bagi individu dan masyarakat, serta mengambil langkah nyata untuk mencegah penyebarannya melalui peningkatan literasi digital.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours