Hindari karsinogenik pada makanan cepat saji untuk cegah risiko kanker

Estimated read time 2 min read

Jakarta (ANTARA) – Guru Besar Departemen Kesehatan Anak, Prof. Dr. Dr. Pustika Amalia Wahidiyat Sp.A mengatakan, anak-anak sebaiknya menghindari makanan cepat saji dan makanan olahan karena cenderung mengandung kandungan karsinogenik penyebab kanker.

“Makanan cepat saji sendiri merupakan makanan olahan, sehingga WHO juga mengatakan bahwa makanan olahan cenderung bersifat karsinogenik. Artinya bisa menyebabkan kanker, kata Pustika dalam diskusi online di Jakarta, Selasa.

Dokter spesialis anak subspesialis hematologi dan onkologi ini mengatakan, makanan instan tidak boleh dikonsumsi berlebihan karena berdampak buruk bagi kesehatan secara keseluruhan.

Makanan instan biasanya tinggi kalori, lemak tidak sehat, dan tinggi gula. Hal ini pula yang menyebabkan anak menderita berbagai penyakit metabolik seperti obesitas yang banyak terjadi saat ini.

Pustika mengatakan nutrisi penting seperti serat, vitamin, dan mineral pada makanan instan jumlahnya sangat sedikit sehingga tidak memberikan manfaat kesehatan bagi tubuh untuk mencegah risiko kanker.

“Kita sebenarnya membutuhkannya untuk menjaga keseimbangan sistem kekebalan tubuh dan mengurangi risiko kanker. Dengan adanya serat, mineral ini merupakan antioksidan yang diperlukan untuk melindungi atau melawan kanker,” kata dokter yang berpraktik di RS Pondok Indah ini.

Ia mengatakan kanker umumnya diturunkan melalui genetik, namun gaya hidup yang mengonsumsi junk food juga secara tidak langsung memicu kanker, seperti makanan instan, rontgen, dan bahan kimia lainnya. Namun, infeksi virus juga bisa menjadi penyebab kanker jenis lain yang patut Anda waspadai.

Jadi secara tidak langsung menjalani hidup yang tidak sehat bisa menyebabkan kanker dan yang harus diingat, infeksi virus juga bisa mengubah gen, ada pula kanker yang disebabkan oleh infeksi virus, kata Pustika.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours