Hitung-hitungan Jumlah Kursi PKS dan PDIP jika Berkoalisi di Pilkada Jakarta

Estimated read time 2 min read

JAKARTA – Artikel ini akan membahas berapa jumlah kursi yang dihitung Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Demokrat Indonesia (PDIP) jika beraliansi di Pilkada Jakarta. Aliansi dua partai politik ini bisa mengusung calon gubernur dan wakil gubernur di Jakarta Bilkata 2024.

PKS diketahui menjadi partai yang akan memenangkan pemilu 2024 di Jakarta. Berdasarkan proyeksi, partai pimpinan Ahmad Sayku itu meraih 18 kursi di DPRD Jakarta. Sedangkan PDIP pimpinan Megawati Soekarnoputr berada di urutan kedua DPRT DKI dengan perolehan 15 kursi.

Persyaratan Partai Politik atau Gabungan Partai Politik yang mengusung pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jakarta 22 kursi DPRD. Artinya, PKS butuh empat kursi lagi, sedangkan PDIP butuh tujuh kursi lagi.

Jika kedua parpol ini beraliansi, maka total kursi yang didapat adalah 33 kursi. Artinya, kedua parpol tersebut memenuhi syarat jumlah kursi DPRD jika ingin mengusung calon gubernur dan wakil gubernur.

Baca juga: Pidato KIM Plus di 3 Pilkada, Siapa Juaranya?

Persoalan yang muncul adalah siapa calon wakil gubernur dan wakil gubernur dari kedua partai politik tersebut? Mulai 25 Juni 2024, PKS meluncurkan lagu duet Anis Baswedan-Mohammed Sohibul Iman.

PKS berharap pasangan tersebut bisa bertolak ke Pilkada Jakarta 2024, yang dipasang baliho raksasa KIM Plus bergambar Anies-Sohibul Iman beberapa waktu lalu hingga Selasa (6/). 8/2024) Sore masih terlihat di kawasan PKS TB Simatupang di Kantor Direktur Penuntutan Umum, Jakarta Selatan.

Sementara PDIP belum memutuskan sikapnya. Seringkali hanya sedikit nama kader PDIP yang dimunculkan sebagai calon orientasi. Misalnya saja Basuki Tjahaja Poornama (Ahok), Rano Karno, Antika Perkasa, Tri Rizmaharini, dan Pramono Anung Wibowo.

Pengamat politik Ray Rangudi menilai jika Aliansi Indonesia Maju (KIM) Plus terbentuk, PKS dan PDIP bisa diperbolehkan membentuk pemerintahan koalisi jika Anis tidak dicalonkan. Dalam hal ini, nama Ahok bisa jadi alternatif.

Menurut Ray, meski visibilitas Ahok masih lebih rendah dibandingkan Anees, TKI dianggap melawan mantan Gubernur Jakarta Ridwan Kamil (RK) yang bisa dipromosikan melalui KIM Plus.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours