Hizbullah Sangkal Serangan di Dataran Tinggi Golan, Lebanon Desak Penyelidikan Internasional

Estimated read time 1 min read

BEIRUT – Lebanon menyerukan penyelidikan internasional atas serangan mematikan yang menewaskan 12 orang, termasuk anak-anak, di Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel.

Insiden hari Sabtu di kota Druze, Majdal Shams, meningkatkan ketegangan yang sudah ada sebelumnya, dan negara kolonial menyalahkan gerakan perlawanan Hizbullah.

Militer Israel mengatakan Hizbullah menembakkan rudal buatan Iran ke lapangan sepak bola, menewaskan anak-anak dan remaja.

Namun, Hizbullah menyangkal keterlibatannya dan menegaskan bahwa mereka hanya menargetkan posisi militer.

Dalam pernyataan di

Bu Habib memperingatkan agar Israel tidak melakukan tindakan balasan dalam skala besar, karena hal ini dapat menyebabkan perang regional.

Dia menyerukan penerapan penuh Resolusi Dewan Keamanan PBB 1701, yang menjadikan Tentara Lebanon dan pasukan penjaga perdamaian PBB sebagai satu-satunya angkatan bersenjata di Lebanon selatan.

Menteri Pertahanan Israel Yoav Galant bersumpah akan “memberikan pukulan keras kepada musuh” setelah serangan itu.

Iran telah memperingatkan bahwa tindakan militer baru Israel di Lebanon dapat menimbulkan “konsekuensi yang tidak diinginkan.”

Pemerintahan Biden telah menyatakan kekhawatirannya bahwa insiden tersebut dapat meningkat menjadi perang skala penuh antara Israel dan Hizbullah.

Hizbullah membantah terlibat dan mengatakan insiden itu disebabkan oleh rudal pencegat Israel yang menghantam lapangan sepak bola.

Koresponden BBC Nafise Conaward melaporkan bahwa meskipun Israel menyalahkan Hizbullah, kelompok tersebut secara historis menargetkan sasaran militer.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours